Liputan6.com, Kediri: Makam yang diduga berisi jasad tokoh revolusioner beraliran kiri, Tan Malaka, di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pekan ini direncanakan dibongkar. "Kami sudah mendapat jadwal pasti dari panitia pembongkaran makam Tan Malaka. Dan rencananya akan dibongkar Sabtu (12/9) mendatang," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Waris, Selasa (8/9), sebagaimana dikutip ANTARA.
Tindakan itu dilakukan untuk memastikan apakah benar jasad Tan Malaka yang ada di sana. Waris menyatakan, jika memang hasil tes DNA menunjukkan kerangka tersebut benar Tan Malaka, pihaknya meminta agar makam tetap di Kediri.
Sementara itu, salah seorang keluarga Tan Malaka, Zulfikar Khamarudin mengaku memang panitia berencana membongkar makam Sabtu depan. Namun, ia mengatakan hingga saat ini masih terdapat beberapa kendala seperti administrasi yang belum beres. "Harapan kami, semoga pengambilan sampel untuk tes DNA tidak molor lagi, sehingga kami (keluarga) bisa lega dan semua masyarakat terutama di Indonesia tidak bertanya-tanya kebenaran makam di desa tersebut," kata Zulfikar.
Ia mengungkapkan, panitia nasional (yang terdiri dari Mensos, keluarga, kepolisian, serta beberapa dokter dari FK UI) akan datang ke Kediri sehari sebelumnya, Jumat (11/9). Tim yang berjumlah 15 orang tersebut akan langsung ke makam, untuk membongkar dan mengambil sampel kerangka untuk keperluan tes DNA.(YUS)
Tindakan itu dilakukan untuk memastikan apakah benar jasad Tan Malaka yang ada di sana. Waris menyatakan, jika memang hasil tes DNA menunjukkan kerangka tersebut benar Tan Malaka, pihaknya meminta agar makam tetap di Kediri.
Sementara itu, salah seorang keluarga Tan Malaka, Zulfikar Khamarudin mengaku memang panitia berencana membongkar makam Sabtu depan. Namun, ia mengatakan hingga saat ini masih terdapat beberapa kendala seperti administrasi yang belum beres. "Harapan kami, semoga pengambilan sampel untuk tes DNA tidak molor lagi, sehingga kami (keluarga) bisa lega dan semua masyarakat terutama di Indonesia tidak bertanya-tanya kebenaran makam di desa tersebut," kata Zulfikar.
Ia mengungkapkan, panitia nasional (yang terdiri dari Mensos, keluarga, kepolisian, serta beberapa dokter dari FK UI) akan datang ke Kediri sehari sebelumnya, Jumat (11/9). Tim yang berjumlah 15 orang tersebut akan langsung ke makam, untuk membongkar dan mengambil sampel kerangka untuk keperluan tes DNA.(YUS)