Pelukan Ayah Selamatkan Natasya dari Longsor Hotel di Cianjur

Namun, sang ayah masih terjebak di reruntuhan hotel di Cianjur yang diterjang longsor.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mar 2016, 05:34 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 05:34 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Bangunan hotel runtuh akibat diterjang longsor di Cianjur (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Cianjur - Natasya, salah satu korban runtuhnya Hotel Club Bali di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, akibat diterjang longsor pada Rabu kemarin, selamat dalam pelukan sang ayah Sutanto.

Bocah berusia 8 tahun itu kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Cimacan, Cianjur, untuk mendapatkan pertolongan medis. Natasya mengalami luka patah di bagian kaki dan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.

Saat menjalani perawatan, dia selalu menanyakan ayahnya, bahkan dia terlihat menangis sambil melambaikan tangan ke arah pintu ruangan tempat dia dirawat. Lany sang ibu mencoba menenangkan anaknya tersebut, sambil berharap suaminya Sutanto dapat dievakuasi dengan selamat.

Lany menuturkan, saat peristiwa terjadi, dirinya tengah berada di lantai atas kamar yang ditempati anak, suami dan baby sitter (perawat bayi), untuk memastikan orangtuanya yang ikut berlibur bersama mereka sudah nyaman di kamarnya.

Terpental Keluar Kamar

"Saya dan kedua orangtua saya berhasil selamat (reruntuhan bangunan akibat longsor) karena kamar mereka berada di atas kamar kami. Saya sempat melihat tembok bergeser dan lantai yang kami pijak ambruk. Seketika itu, saya seperti melayang karena tubuh saya dan orang tua saya terpental keluar kamar," ucap Lanny seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/3/2016).

Sesaat tersadar dia mendapati bangunan hotel bagian dasar ambruk dan menimpa penghuni yang ada di dalamnya. Lany mengatakan, sempat tidak dapat bernapas dan tidak sadarkan diri karena anak, suami dan baby sitter masih berada di dalam kamar.

"Saya tidak ingat apa-apa ketika melihat kamar yang mereka tempati nyaris rata dengan tanah. Saya sadar sudah ada di dalam ambulans. Saat sadar saya mencari anak dan suami saya, namun petugas melarang saya untuk masuk ke dalam reruntuhan hotel," imbuh Lany.

Meskipun sempat panik dan berharap kedua orang yang dicintainya selamat, Lany akhirnya pasrah. Sebab, ia melihat bangunan yang ambruk nyaris rata dengan tanah dan kedua orang yang dicintainya sudah tertimbun selama 12 jam.

Hingga akhirnya menjelang sore tangis bahagia Lany pecah, ketika mengetahui anak semata wayangnya Natasya selamat dan berhasil dievakuasi. Dia berharap keajaiban akan diberikan pada suaminya. "Saya berharap suami saya juga selamat, dia sudah menyelamatkan anak kami," kata Lany.

Dia menjelaskan, pertama kali tim gabungan berhasil mengevakuasi tubuh Natasya dari dalam reruntuhan bangunan hotel akibat terjangan longsor. Ketika itu, tubuh anak perempuan tersebut tertindih dalam pelukan tubuh ayahnya, tangan Sutanto terlihat menahan atap beton yang ambruk untuk menyelamatkan anaknya.

Korban Sudah Tidak Bergerak

Sementara hingga malam menjelang tim gabungan memastikan nyawa Sutanto, dokter Budi dan dr Meliyani, tidak dapat tertolong. Petugas memastikan ketiganya sudah tidak bernyawa sebelum proses evakuasi dihentikan. Tubuh ketiga orang korban sudah tidak bergerak, tangan mereka sudah dingin.

Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu, mengatakan, sebelum tim gabungan mengangkat tubuh Dewi dari dalam reruntuhan, pihaknya telah menemukan posisi Sutanto yang terjepit atap kamar yang terbuat dari beton, korban sudah tidak bergerak dan tubuhnya sudah mulai dingin. Begitu pula dengan 2 korban lainnya.

"Tipis harapan ketiga orang korban masih hidup, terakhir kami pastikan tubuh ketiga korban sudah tidak bergerak dan tubuhnya sudah mulai mendingin. Kami menghentikan proses evakuasi setelah berunding dengan keluarga korban karena faktor cuaca hujan turun dengan deras," beber Asep.

Dia menjelaskan, pertama kali tim gabungan berhasil mengevakuasi tubuh Natasya dari dalam reruntuhan, di mana tubuh anak perempuan itu tertindih dalam pelukan tubuh ayahnya. Tangan Sutanto terlihat menahan atap beton yang ambruk untuk menyelamatkan anaknya.

"Rekan-rekan bisa lihat foto posisi tangan sang ayah yang berusaha menahan atap beton agar anaknya selamat. Menjelang siang kami masih melihat ada gerak tubuh korban, namun menjelang sore tidak ada sama sekali," papar Asep.

Ada 11 tamu yang tengah bermalam di hotel itu. 6 Orang di antaranya selamat dari peristiwa maut tersebut. Sementara, 5 lainnya terjebak di reruntuhan lantai 2 bangunan.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Cianjur mengerahkan 1 unit beko dalam evakuasi korban longsor. Hingga kemarin sore, baru 2 korban yang berhasil dievakuasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya