Narkoba Masuk Pesantren, Buwas Ingin Kumpulkan Kiai se-Indonesia

Narkoba bisa menyerang siapa saja dan dari latar belakang yang beragam.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Mar 2016, 08:44 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 08:44 WIB
20160210-BNN Musnahkan Narkoba Jaringan Internasional
Kepala BNN Komjen Budi Waseso (kiri) memegang barang bukti narkoba di Kawasan Garbage Plants Bandara Soekarna-Hatta, Tangerang, Rabu, (10/2). Barang bukti ini nantinya akan dimusnahkan. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan kiai dari seluruh Indonesia. Hal ini untuk menindaklanjuti temuan adanya penyalahgunaan narkoba dalam pesantren.

"Kita akan kumpulkan kiai-kiai, semua pemimpin pondok pesantren di Indonesia. Jangan sampai pesantren malah jadi pusat peredaran," ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis 10 Maret 2016.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu di Jawa Timur, pria yang akrab disapa Buwas itu mengaku mendapat laporan dari salah seorang kiai mengenai adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan pesantren. Mirisnya, narkoba tersebut digunakan sebagai doping agar para santri kuat berzikir selama 2 hari 2 malam tanpa lelah.

Buwas mengatakan, temuan tersebut menunjukkan Indonesia memang benar-benar darurat narkoba. Narkoba telah menyasar siapa saja. Tidak hanya instansi pertahanan dan penegak hukum seperti TNI-Polri saja. Narkoba kini bahkan telah masuk di lembaga pendidikan agama.

"Tujuannya kita ambil langkah antisipasi. Bukan berarti seluruh pesantren. Tapi dengan masuknya (narkoba) di 1 pesantren ini, telah menunjukkan 1 ancaman," tutur Buwas.

‎Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan temuan tersebut menunjukkan betapa bahayanya narkoba di Indonesia.‎ Hal ini membuktikan narkoba bisa menyerang siapa saja dan dari latar belakang yang beragam.

"Kita memang tidak bisa memfragmentasi begitu saja. Tapi ini jadi bukti bahwa narkoba menyerang siapa saja tanpa pandang bulu," ujar Luhut saat berkunjung ke BNN.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya