Liputan6.com, Purwakarta: Ramlan, korban gempa Sumatra Barat yang menggergaji kaki kanannya, sudah mendapatkan perawatan layak di Rumah Sakit Efarina Etaham, Purwakarta, Jawa Barat. Namun, luka amputasi yang dialaminya hingga Rabu (14/10), sulit mengering. Tim medis mengatakan hal ini terjadi karena Ramlan mengalami infeksi akibat penanganan yang serba darurat sewaktu berada di Padang, Sumbar.
Kondisi ini membuat tim medis di RS Efarina Etaham belum dapat melakukan fisioterapi pada kaki kanan Ramlan. Untuk sementara, tim medis masih berkonsentrasi untuk menyembuhkan luka amputasi.
Ramlan tiba di kampung halaman Selasa kemarin. Ia adalah korban gempa Sumbar yang nekat menggergaji kakinya karena sudah dua hari tertimpa tembok yang roboh namun tak kunjung mendapat bantuan [baca: Kedatangan Korban Gempa Disambut Isak Tangis].(ZAQ/AND)
Kondisi ini membuat tim medis di RS Efarina Etaham belum dapat melakukan fisioterapi pada kaki kanan Ramlan. Untuk sementara, tim medis masih berkonsentrasi untuk menyembuhkan luka amputasi.
Ramlan tiba di kampung halaman Selasa kemarin. Ia adalah korban gempa Sumbar yang nekat menggergaji kakinya karena sudah dua hari tertimpa tembok yang roboh namun tak kunjung mendapat bantuan [baca: Kedatangan Korban Gempa Disambut Isak Tangis].(ZAQ/AND)