Liputan6.com, Jakarta - Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 33, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Nurdin, ditemukan tewas dalam mobil di garasi rumahnya, Kompleks Pemda, Jalan Arjuna 1B, nomor 32, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat Rabu malam.
Pria 52 tahun itu diduga tewas dibunuh. Di tubuh Nurdin, ditemukan luka bekas cekikan dan cakaran di leher. Sementara, sang pembantu selamat namun dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih.
Guru tata boga ini pertama kali ditemukan tewas oleh istrinya, Ida Nuraini, pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB.
"Korban ditemukan sudah tewas di dalam mobil, dan terdapat luka bekas cekikan dan cakaran di leher," kata Kapolsek Jatiasih Komisaris Aslan Sulastomo kepada Liputan6.com di lokasi, Rabu(13/4/2016) malam.
Janzah Nurdin ditemukan Ida yang juga guru di SMKN 27 Jakarta Pusat saat pulang ke rumah. Dia melihat pintu gerbang rumah tertutup, dan pintu garasi terbuka serta mobil terparkir di dalamnya.
"Istri korban melihat darah yang tercecer di lantai ruang keluarga, kemudian saksi memanggil suaminya, namun tidak menjawab," jelas Aslan.
Karena penasaran, Ida menuju garasi dan melihat lampu dalam mobil menyala serta pintu kaca depan mobil pecah.
"Sang istri melihat korban tertidur di bangku depan sebelah kiri mobil Avanza B 1368 KKI," lanjut Aslan.
Namun, saat itu Nurdin sudah tidak sadarkan diri. Kemudian Ida memanggil Dewi Kartika, rekan sejawatnya di SMKN 27 Jakarta Pusat.
Ida bersama Dewi dibantu Tatang Sahroni, satpam perumahan menurunkan Nurdin dari dalam mobil dan dilarikan ke Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih.
Baca Juga
Mobil Rusak
Tatang mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Nurdin dan istrinya sempat diantar ke tempat kerja oleh sopirnya, Herman, yang baru 2 bulan bekerja.
Sekitar pukul 09.30 WIB, satu rekannya melihat Herman pulang ke rumah majikannya dan melihat kondisi mobil sudah pecah.
"Salah satu rekannya menanyakan kenapa kaca mobilnya pecah, Herman menjawab tadi habis senggolan sama mobil lainya," beber Tatang.
Sementara, pembantu Nurdi, Atun mengalami luka serius di kepala dan wajahnya. Ia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih. Atun diduga dianiaya Herman.
Jajaran Polsek Jatiasih dan Polresta Bekasi Kota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menemukan bercak darah di dalam kamar, stir mobil, gigi palsu dan dua handphone.
Polisi mencurigai Herman, terlibat atau setidaknya tahu soal kejadian itu. Rumah kontrakan Herman di Kampung Bulak, Jatiasih sudah sepi. Hingga kini polisi masih memburu Herman.
Guna penyelidikan lebih lanjut, jenazah Nurdin langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan outopsi. Kasus ini ditangani jajaran Polsek Jatiasih dan Polresta Bekasi Kota.