Bergabung Pemerintah, Golkar Minta PDIP Jangan Cemburu

Golkar tak ingin menjadi kompetitor PDIP dengan perubahan sikap politik yang sebelumnya berada di luar pemerintahan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 22 Mei 2016, 06:33 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 06:33 WIB
20160514-Jokowi-JK Kompak Hadiri Pembukaan Munaslub Golkar di Bali-Bali
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menghadiri pembukaan Munas Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (14/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gorkar yang baru terpilih, Setya Novanto menyatakan pihaknya bergabung dan mendukung penuh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dan masuk koalisi pemerintahan.

Politikus Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, partai utama pengusung Presiden Jokowi yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar tidak cemburu dengan bergabungnya partai beringin tersebut.

"PDIP jangan cemburu dengan kedatangan Golkar, jika kami mendukung pemerintah Pak Jokowi, itu tidak bisa dipisahkan (berkoalisi dengan PDIP) karena itu melekat," ‎kata Nurul Arifin di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/5/2016).

 

Mantan anggota Komisi II DPR ini berujar, pihaknya tak ingin menjadi kompetitor PDIP dengan perubahan sikap politik Golkar yang sebelumnya berada di luar pemerintahan.

"Kami ingin bersama-sama dan dilihat menjadi mitra, bukan kompetitor. Doktrin karya kekaryaan itu memang harus konkret berkarya dalam pemerintahan," ujar dia.

‎Selain itu, Nurul yang juga Juru Bicara Ketua Umum partai Golkar Setya Novanto menegaskan, pihaknya tidak meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi. Hal tersebut juga menepis isu jika bergabungnya Golkar kepada pemerintah karena ingin kursi menteri Kabinet Kerja.

"Kami melakukan reposisi sikap politik, kami tidak posisi meminta menteri," Nurul Arifin menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya