Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan struktur Pengembangan Simpang Susun Semanggi di Jalan Jenderal Sudirman, PT Wijaya Karya dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Pemprov DKI Jakarta, dan dinas terkait menghasilkan kesepakatan terkait pengaturan arus lalu lintas.
Pertama, pengaturan jalur cepat di Jalan Jenderal Sudirman dari Bundaran HI menuju Jalan Gatot Soebroto atau Loop Sarbini. Selama pekerjaan konstruksi berlangsung hingga selesai, jalur cepat di lokasi ini akan ditutup dan akan dihilangkan.
Kedua, jalur cepat di Jalan Jenderal Sudirman dari arah Blok M menuju Jalan Gatot Soebroto atau Loop Sultan, selama pekerjaan konstruksi berlangsung, akan ditutup yang pada akhirnya akan dihilangkan.
Advertisement
Ketiga, jalur cepat di Jalan Gatot Soebroto dari Grogol menuju Jalan Jenderal Sudirman-Bundaran HI atau Loop Mulia, selama konstruksi berlangsung, jalur cepat akan ditutup dan pada akhirnya akan dihilangkan.
Keempat, jalur cepat di Jalan Gatot Subroto dari arah Cawang menuju Sudirman-Blok M atau Loop Polda Metro Jaya, selama konstruksi berlangsung hingga selesai, jalur cepat tersebut akan ditutup dan pada akhirnya akan dihilangkan.
Rekayasa Lalu Lintas
Penutupan jalur-jalur tersebut sudah dimulai sejak Minggu kemarin hingga proyek selesai tahun depan. Untuk itu akan dilakukan pengalihan dan rekayasa arus lalu lintas.
"Penutupan sampai proyek selesai, 12 Agustus 2017," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiono, Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Berikut ini pengalihan arus lalu lintas yang dihimpun Liputan6.com:
- Kendaraan dari Blok M menuju Slipi diarahkan ke jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman. Pengendara dapat menggunakan jalur alternatif: Jalan Pintu Gelora 1-Jalan Asia Afrika-dan seterusnya.
- Kendaraan dari Cawang menuju Blok M akan diarahkan menuju jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman atau menggunakan jalur alternatif Jalan SCBD-Sudirman-dan seterusnya.
- Kendaraan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Cawang akan diarahkan melalui jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman. Pengendara bisa menggunakan jalur alternatif Jalan Prof Dr Satrio-Jalan Casablanca atau Jalan Galunggung-Jalan Sultan Agung-Manggarai, dan Jalan Imam Bonjol-Jalan HR Rasuna Said-dan seterusnya.
- Kendaraan dari Slipi menuju Bundaran HI akan diarahkan masuk jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman, atau menggunakan jalur alternatif Jalan Danau Sentani-Jalan Bendungan Jatilihur-Jalan Bendungan Hilir-dan seterusnya.
Target 18 Bulan
Target penyelesaian pembangunan oleh kontraktor Wika itu akan selesai dalam 18 bulan dan menelan biaya Rp 360 miliar. Proyek yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Jenderal Sudirman tersebut baru dapat dioperasikan Agustus 2017.
Panjang total Ramp 1 adalah 796 m dan panjang Ramp 2 adalah 826 meter. Lebar jalan masing-masing 8 meter per jalur.
"Pembiayaan murni dari swasta, untuk kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan (KLB)," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal.
Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan, simpang susun Semanggi tersebut akan menjadi ikon baru Jakarta sebagai ibu kota negara. Sebab, merupakan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara melengkung (hiperbolik).
"Ini sejarah sipil pertama di Indonesia yang memasang precast sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Ini konstruksi sipil begitu luar biasa," ucap Ahok.