Buwas Unjuk Keberhasilan BNN Berantas Narkoba ke Jokowi

Selama 2015 hingga Juni 2016, 1.015 kasus dari 72 jaringan sindikat narkotika baik yang ditangani oleh BNN pusat maupun BNN.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jun 2016, 14:19 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2016, 14:19 WIB
Jokowi memberi penghargaan dalam acara Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016
Jokowi memberi penghargaan dalam acara Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016 (Setpres/Biro Pers Istana Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelenggarakan puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016 di Lapangan Cengkih, Jakarta Barat. Kehadiran Presiden Joko Widodo dimanfaatkan Kepala BNN Komjen Budi Waseso untuk unjuk keberhasilannya dalam mengungkap jaringan narkoba.

Selama 2015 hingga Juni 2016, kata Buwas, 1.015 kasus dari 72 jaringan sindikat narkotika baik yang ditangani oleh BNN pusat maupun BNN Provinsi dengan tersangka sejumlah 1.681 orang. Tak hanya itu, BNN juga berhasil menyita aset hasil kejahatan narkoba senilai miliaran rupiah.

"BNN juga berhasil mengungkap tindak pidana pencucian uang yang berasal dari kejahatan narkotika, dengan nilai aset yang dirampas sebesar Rp 142.058.158.337," kata Buwas. 

Dari seluruh hasil kejahatan yang berhasil diungkap BNN, barang bukti yang berhasil diamankan pun tidak sedikit jumlahnya. Sedikitnya ada 2,8 ton sabu, 707.864 butir ekstasi, 4,1 ton ganja, serta memusnahkan 69 hektar lahan ganja.

Sementara, terkait upaya rehabilitasi, BNN sudah merehabilitasi 42.429 pecandu, penyalahguna narkoba, dan korban penyalahguna narkoba. Mereka tersebar di berbagai balai rehabilitasi di seluruh wilayah di Indonesia.

"Dari total tersebut 2.500 orang di antaranya direhabilitasi melalui balai besar rehabilitasi yang dikelola oleh BNN, baik yang berada di Lido, Bogor; Baddoka, Makassar; Tanah Merah, Samarinda, Batam dan Kepulauan Riau," Buwas menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya