Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan hingga 10 kilometer dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, belum juga terurai. Setidaknya hal ini terlihat pada Jalan Tol Tangerang-Merak di KM 96, Desa Tegal Wangi, Kota Cilegon, Banten.
Antrean kendaraan terus bertambah mengular hingga mencapai KM 95, Desa Serdag, Kecamatan Kota Bumi, Kota Cilegon, Banten.
Baca Juga
"Di Pelabuhan Merak, lahan yang ada hingga kapal yang akan digunakan oleh pemudik tidak mampu menampung secara keseluruhan," kata Rijal Ilyas, pemudik dari Ciputat-Tangsel, dengan tujuan Bandar Lampung, yang ditemui di dalam busnya, Sabtu (02/07/2016).
Advertisement
Kemacetan sendiri terjadi sejak Jumat 1 Juli 2016 sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga pagi ini 06.00 WIB, kemacetan masih terus terjadi.
Sedangkan di Gerbang Tol MeraK, petugas memberlakukan gardu transaksi tandem guna mengurai kemacetan di dalam tol Tangerang-Merak.
"Kita berlakukan gardu transaksi tandem ini bila mana kemacetan panjang terjadi hingga kilometer 94 seperti saat ini," kata Manager Pengendalian Pengumpulan Tol PT MMS, Emon Sukarya, kepada wartawan, Sabtu (2/7/2016).
Dia menyatakan tak mampu berbuat banyak mengatasi masalah ini dikarenakan adanya proses antrean dalam bongkar muat penumpang di Pelabuhan Merak. Sedangkan kepadatan di jalan tol Tangerang-Merak hanya bagian imbasnya saja.
"Kami sudah memasang sepanduk imbauan bertuliskan agar pengendara menyiapkan uang pas Rp 41.500 dari gerbang tol Cikupa," ujar Emon.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, sebanyak delapan gardu tiket di Gerbang Tol Merak terus menjalani transaksi ticketing sembari proses buka tutup arus lalu lintas.
Kemacetan sendiri terus berlangsung di dalam Tol Tangerang-Merak hingga mencapai KM 93 arah Pelabuhan Merak atau lebih dari 10 kilometer.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Â