Menhan Filipina Minta RI Tak Ikut Campur Pembebasan 7 ABK WNI

Indonesia diminta menunggu saja kabar baik pembebasan para sandera.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 06 Jul 2016, 14:18 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 14:18 WIB
20160609- Produk Baru Pindad-Senjata Api-Jakarta- Angga Yuniar
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat mencoba senjata baru produksi Pindad usai peresmian senjata baru di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Filipina yang baru dilantik meminta agar pasukan Indonesia tidak ikut campur dalam operasi pembebasan 7 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Filipina.

"Saya berkoordinasi terus dengan Menhan (Filipina) yang baru. Menhan yang baru bilang tenang saja, Pak Ryamizard tidur enak saja dia bilang begitu," kata Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (6/7/2016).

Ia mengatakan, pemerintah Filipina telah menerjunkan 7 ribu prajurit untuk membebaskan sandera WNI tersebut. Indonesia, lanjut dia, menunggu kabar baik pembebasan para sandera.

"Kita disuruh monitor saja. Kita serahkan dululah kepada pemerintah Filipina. Kita percayakan dulu," ujar dia.

Terkait wacana prajurit Indonesia masuk wilayah Filipina, Ryamizard menjelaskan hal itu tidak bisa sembarangan. Sebab, diperlukan latihan militer bersama supaya ada kesepahaman dalam operasi pembebasan.

"Ya itu tadi latihan dulu sebelumnya. Ada prosedur. Apa yang harus ditaati, Enggak boleh sembarangan yah. Walaupun kita sudah diberi kesempatan," jelas Ryamizard Ryacudu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya