Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meluncurkan buku biografi Jenderal (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kapolri pertama yang menjabat di Tanah Air. Soekanto mengemban masa jabatan pada 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959. Saat itu Kapolri masih disebut Kepala Kepolisian Negara (KKN).
"Beliau memulai tugas sebagai kepala kepolisian dari nol. Tidak ada kantor maupun staf yang membantunya. Harapan Presiden Sukarno kepada KKN yang pertama adalah mengubah mental kepolisian kolonial menjadi Kepolisian Nasional," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.
Buku yang ditulis oleh Kapolri ke-8 Jenderal (Purn) Awaloedin Djamin dan sejarawan Universitas Indonesia Ambar Wulan itu berisi harapan-harapan Bung Karno terhadap Soekanto.
Advertisement
Salah satunya, Bung Karno berharap sistem Kepolisian Nasional yang bertanggung jawab di seluruh negara Republik Indonesia dengan mengemban tugas dan fungsi kepolisian yang diatur dalam undang-undang. Amanat Presiden Sukarno pada 29 September 1945 itu dikokohkan dengan Penetapan Pemerintah Nomor 11 pada 25 Juni 1946 dan mulai berlaku 1 Juli 1946 yang dijadikan sebagai Hari Bhayangkara.
"Soekanto membangun organisasi Polri yang solid dari mabes sampai polsek. Dia membentuk Polisi Perairan, Polisi Udara, Polisi Perintis, Polisi Lalu Lintas, laboratorium kriminal NCB Intepol dan mengembangkan Polisi Wanita," ucap juru bicara Mabes Polri itu.
Selain itu, banyak operasi besar yang dilakukan pada zaman Soekanto. Di antaranya, penumpasan pemberontakan APRA, Andi Azis, DI/ TIII, PPRI atau Permesta dan juga operasi khusus seperti pengamanan Pemilu 1950 dan pengamanan Konferensi Asia Afrika 1955. Soekanto juga merumuskan pedoman hidup Kepolisian Negara yang dikenal dengan Tri Brata dan Catur Prasetya.
"Itu merupakan prestasi yang membanggakan," kata Boy.
"Sebagai penghargaan jasa-jasa RS Soekanto kepada negara dan bangsa, sekiranya tidak berlebihan untuk mengusulkan RS Soekanto dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional," dia menambahkan.
Karena itu, Soekanto yang lahir di Bogor, Jawa Barat, 7 Juni 1908 sekarang dikenal sebagai Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia. Lantaran, Soekanto dianggap administrator dan manajer tingkat tinggi yang andal, visioner, profesional, berwibawa, disiplin, jujur, dan sederhana.