Liputan6.com, Jakarta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang teroris bernama Leonardo Hutajulu di Batam, Kepulauan Riau. Leonardo diduga ikut menyembunyikan dan memfasilitasi teroris Uigur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Riyanto mengatakan, Leonardo ditangkap pada Sabtu 3 September 2016 di warnet Maxxis, kawasan pertokoan Perumahan Fanindo, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau pada pukul 10.45 WIB.
Baca Juga
Leonardo diduga bagian dari jaringan teroris Kitabah Gigih Rahmat pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD) yang sebulan lalu diringkus.
Advertisement
"Pelaku diduga terlibat dalam sejumlah aksi terorisme, seperti membantu menyembunyikan DPO teroris Dony Uigur dan memfasilitasi WNI ke Suriah bersama kelompok GRD," kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (4/9/2016).
Tak hanya itu, Leonardo juga diduga memfasilitasi masuknya dua WNA Uigur ke Batam, bersama kelompok GRD menerima dana dari Etim East Turkistan Islamic Movement untuk biaya kebutuhan hidup WNA Uigur.
"Bersama kelompok GRD melakukan latihan iddad (persiapan) di Batam menggunakan airsoft gun dan senapan angin, dalam rangka persiapan berangkat ke Suriah, dan bersama kelompok GRD merencanakan penyerangan Marina Bay," jelas Agus.
Dari penangkapan tersebut, polisi menyita satu buah ponsel, satu sepeda motor Yamaha Xeon bernomor polisi BP 5519 JG, dan satu dompet.
"Sejumlah dana yang diterima itu diduga kuat untuk membiayai operasional kelompok GRD, dalam melaksanakan aksi teror," pungkas Agus.
Gigih Rahmat Dewa (GRD) sudah ditangkap polisi pada Jumat 5 Agustus 2016. Dia diduga kuat merupakan bagian jaringan ISIS kelompok Bahrun Naim dan pelaku bom Polrestra Surakarta Nur Rohman.