Liputan6.com, Jakarta - ‎"Kami rela berkeringat hingga bercucur darah. Tidak sedikit dari rekan kami rela berkorban celaka hingga berkorban nyawa," teriak salah satu driver Gojek sambil membentangkan foto-foto korban tindak kekerasan hingga pembunuhan pengemudi Gojek dari berbagai kejadian.
Kawasan Jakarta Selatan hari ini terlihat lebih hijau dibanding hari-hari sebelumnya. Ratusan driver Gojek, menghijaukan ibu kota dengan jaketnya saat berdemonstrasi.
Baca Juga
Kantor PT Gojek Indonesia yang berlokasi di Jalan Kemang Selatan, saat ini riuh dengan hadirnya 'petarung jalanan' yang menyebut dirinya Mitra Gojek. Mereka menuntut dihapuskannya sistem performa atau rating.
Advertisement
Sistem performa atau rating membuat mereka kerap kehilangan pendapatan ekstra, yang mereka peroleh dari bonus sebesar Rp 140 ribu jika berhasil mengumpulkan 14 poin. Meski harus berjibaku melawan teriknya matahari, semangat mereka tak redup untuk mengusung kepedihan keluarga besar driver Gojek, yang tidak sedikit mendapat tindak kekerasan selama mencari nafkah.
"Kami dari pagi, sampai pagi lagi malah, muter-muter cari rezeki. Banyak resiko celaka di jalan. Kecelakaan lalu lintas iya, celaka akibat teror dari Opang (Ojek Pangkalan) juga. Semua kami lakukan demi keluarga, dan perusahaan GoJek juga tentunya," lanjut salah satu driver.
Hingga saat ini, aksi demonstrasi masih terus berlangsung. Meski sempat terjadi kericuhan selama 2 menit, namun kordinator wilayah dan petugas kepolisian dapat meredamnya.
"Hapus, hapus, hapus performa. Hapus performa, sekarang juga," terus diserukan sebagai yel dan tuntutan mereka. Terpantau dari lokasi unjuk rasa, belum nampak satu pun perwakilan dari pihak PT Gojek Indonesia yang menemui massa aksi.