Mereka yang Menolak Dukung Calon Pilihan Partai

Partai politik sudah umumkan calon masing-masing untuk Pilkada DKI, bagaimana reaksi kader?

oleh Dini Nurilah diperbarui 13 Okt 2016, 15:20 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 15:20 WIB
Banner Infografis Pembelot di Pilkada DKI
Mereka tolak dukung calon pilihan partai, siapa saja? (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta Partai politik sudah umumkan calon masing-masing untuk Pilkada DKI, bagaimana reaksi kader? Tak sedikit ternyata yang menolak pilihan partai masing-masing. Sebut saja Ruhut Sitompul, yang sejak diumumkannya Agus Yudhoyono sebagai calon gubernur dari koalisi Demokrat dan kawan-kawan, terus melontarkan kekecewaannya atas pilihan tersebut. 

Ruhut mengatakan, Agus bukanlah kader Demokrat sehingga tak perlu didukung. Menurut dia, yang patut diusung adalah Eddie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. "Saya udah lama dukung Ahok. Udah gitu Demokrat bukan dukung kadernya. Kalau Ibas aku dukung. Kalau Agus, aku tanya Agus kader siapa?" ungkap Ruhut di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2016). Tak tanggung-tanggung, minggu lalu (5/10) Ruhut dijadikan ketua tim pemenang Ahok-Djarot nanti.

Sebaliknya, beberapa kader dari pendukung Ahok-Djarot pun banyak menyuarakan penolakkan mereka atas pilihan partai. Ada Boy Sadikin, kader PDI-P ini bahkan hingga mengundurkan diri dari partainya dan memilih mendukung calon tetangga. 

Selengkapnya simak dalam infografis di bawah ini, mereka yang membelot dari partai di pilkada DKI 2017: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya