Tanggapan Istana soal Serangan ke Polisi di Tangerang

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan peristiwa itu sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Okt 2016, 20:48 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 20:48 WIB
20160609-Pramono Anung-Jakarta
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com dan SCTV, di kantornya, Jakarta, Kamis (9/6/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda menyerang polisi secara membabi buta di Tangerang, Banten. Kapolsek Tangerang Kompol Efendi pun menjadi salah satu korbannya dengan luka tusuk di bagian dada. Sang pelaku akhirnya meninggal setelah ditembak petugas.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan peristiwa itu sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga menginformasikan kepada Presiden adanya dugaan SA terlibat dalam kelompok radikal.

"Sekarang sedang didalami. Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada polisi, akhirnya tertembak," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Menurut dia, Polri akan terus mendalami kasus ini. Terutama adanya kemungkinan sang pemuda terlibat kelompok radikal. Terlebih, pada peristiwa itu, polisi menemukan stiker bergambar bendera ISIS.

"Tetapi yang didalami adalah sel-selnya, apakah yang bersangkutan bersifat kelompok, individu atau simpatisan perorangan. Ini nanti lebih lanjut Kapolri yang akan sampaikan," imbuh Pramono.

Yang pasti, Presiden Jokowi sudah mendapat laporan soal peristiwa itu. Hanya, belum ada arahan lebih lanjut dari presiden.

"Tadi sudah disampaikan, tapi kebetulan waktu itu belum ada arahan dari Presiden," pungkas Pramono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya