Ada Gempa Susulan di Malang, tapi Tak Berpotensi Tsunami

Gempa susulan berkekuatan 4.2 SR terjadi pukul 22:25:25 WIB. Gempa pertama dan kedua tidak berpotensi tsunami.

oleh Zainul Arifin diperbarui 17 Nov 2016, 00:22 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 00:22 WIB

Liputan6.com, Malang - Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Jawa Timur, menyebut ada gempa susulan usai gempa bumi pertama terjadi. Hanya saja, kekuatan gempa susulan itu relatif lebih lemah dari sebelumnya.

Gempa susulan berkekuatan 4.2 SR terjadi pukul 22:25:25 WIB. Lokasi gempa ada di 9.30 LS,113.14 BT atau di 121 kilometer Barat daya Tempeh, Lumajang, Jawa Timur. Pusat gempa di kedalaman 42 kilometer.

"Sekitar 15 menit usai gempa pertama. Kekuatan gempa susulan melemah karena energi yang dilepaskan sudah berkurang," kata Kepala Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Musripan melalui pesan singkat, Rabu (16/11/2016) malam.

Ia mengimbau agar warga tetap tenang serta mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG. Gempa pertama dan kedua tidak berpotensi tsunami. "Karena kekuatan di bawah 7 SR," ujar Musripan.

Gempa bumi tektonik mengguncang Malang dan sekitarnya pada pukul 22:10. Berkekuatan 6.2 SR dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, pada kedalaman 69 kilometer di 127 kilometer tenggara Malang.

Guncangan dirasakan di beberapa daerah seperti Malang, Yogyakarta, Limajang, dan Jember dalam skala intensitas II SIG-BMKG.

"Pemicu gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas subduksi antara lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia," ucap Musripan.

Belum ada keterangan resmi dari BPBD Kabupaten Malang dan Kota Malang mengenai kondisi sekitar pascagempa. Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafie Lutfi juga belum dapat dikonfirmasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya