Liputan6.com, Jakarta - Prihatin dengan kebhinekaan di Tanah Air, sebuah komunitas menggagas Parade Bhineka Tunggal Ika. Parade ini akan digelar di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Sabtu 19 November 2016.
"Acaranya berbentuk pawai, parade, yang sifatnya tidak menakutkan, dikemas dengan sangat rileks, gembira," ungkap penyelenggara Nong Darol Mahmada saat konferensi pers di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Dia menjelaskan acara ini berbentuk pawai. Pada pawai itu, akan ditampilkan tarian dari berbagai daerah di Nusantara. Juga, beragam atraksi kebudayaan dari penjuru negeri seperti barongsai dan pencak silat.
Advertisement
"Di acara itu kami juga tidak lupa berdoa. Karena itu, kita di acara parade tidak mengucurkan organisasi, partai, identitas masing-masing, karena kita lebur sebagai anak bangsa," papar Nong.
Titik kumpul acara, lanjut dia, berada di Patung Kuda Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Lalu secara bersama-sama mereka akan pawai atau melakukan parade hingga Bundaran HI.
"Panitia sudah berkoordinasi dengan pengamanan. Pusat kegiatannya di Bundaran HI. Waktunya kami laksanakan Sabtu 19Â November 2016 dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00 siang," ucap Nong.
100 Ribu Peserta
Parade Bhineka Tunggal Ika bakal digelar di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Sabtu 19 November 2016. Acara ini merupakan bentuk keprihatinan atas penghormatan keberagaman Tanah Air.
Parade tersebut akan diikuti oleh ribuan peserta. Nong menyebut ada sekitar 100 ribu orang yang ikut dalam pawai itu. Jumlah tersebut masih bisa berubah, karena sampai saat ini masih banyak yang mendaftar untuk ikut.
"Insya Allah massa yang akan kumpul sekitar 100 ribu. Ini kan kami mengundang secara publik, viral. Dan dari komunitas itu masih terus masuk. Kami mengharapkan juga pihak keamanan untuk mengantisipasi banyaknya masyarakat yang ikut," tutur Nong.
Dia membantah jika acara ini dibuat untuk menandingi demo 4 November 2016. Dia menegaskan parade kebhinekaan ini murni untuk mengingatkan tentang keberagaman di negara ini.
"Ini yang ingin kami tekankan. Kami ingin acara ini berjalan dengan damai, penuh dengan gembira, jangan diprovokasi juga, biarkan masyarakat merayakan kebhinekaannya," pungkas Nong.