Tanggapan PBNU soal Parade Bhineka Tunggal Ika

Parade tersebut mengusung jargon 'Bulatkan Tekad untuk Berpadu, Tak Kan Retak Kita Diadu'.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 16 Nov 2016, 23:18 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 23:18 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Parade Bhineka Tunggal Ika akan digelar di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Sabtu 19 November 2016. Parade tersebut mengusung jargon 'Bulatkan Tekad untuk Berpadu, Tak Kan Retak Kita Diadu'.

Saat dimintai tanggapannya akan rencana kegiatan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, Indonesia memang terlahir sebagai bangsa yang majemuk. Maka, sebagai anak bangsa sudah seharusnya bisa saling menjaga kemajemukan tersebut dengan baik.

"Memang kita sudah bhineka dari sananya, ya sudah harus dipertahankan," kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (16/11/2016) malam.

Marsudi menyampaikan, warga NU selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal kebhinekaan bangsa Indonesia dan mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesai (NKRI).

"Jelas itu dan sudah dibuktikan, NU selalu menjaga kemajemukan Indonesia," ujar dia.

Acara parade tersebut rencananya akan dimulai sejak pukul 09.00 WIB-16.00 WIB dengan dress code menggunakan pakaian berwarna merah, putih dan baju daerah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya