Liputan6.com, Jakarta - Atribut partai muncul di parade kebudayaan yang berbarengan dengan acara rutin Car Free Day (CFD) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin. Salah satu atribut tersebut berasal dari Golkar.
Mereka punya alasan atribut partai berlambang beringin tersebut muncul di acara yang seharusnya bersih dari kegiatan berbau politik.
Baca Juga
"Justru kita niatnya baik, pakai baju kuning logo partai boleh. Kenapa? Daripada ada massa disusupkan berbuat onar enggak ada identitasnya? Kalau yang buat onar pakai baju Golkar gampang menertibkannya," ujar Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
Advertisement
Disinggung soal pelanggaran aturan gubernur terkait kemunculan atribut partai, Fayakhun mempersilakan pertanyaan tersebut ditanyakan kepada ketua panitia.
"Gue enggak komentar. Nanyanya yang tepat ke ketua panitia," dia menjawab.
Massa Golkar dalam kegiatan kemarin, kata Fayakhun, hanya sebagai undangan. Dia tidak membantah adanya upaya mobilisasi massa di acara tersebut oleh pimpinan partai.
"Saya ketua partai Golkar di DKI hanya menjalankan instruksi saja. Kami (Partai Golkar) diminta berpartisipasi," dia menjelaskan.
Meski demikian, soal atgribut pihaknya tidak memberikan instruksi khusus. "Ini tidak ada instruksi (wajib) pakai atribut. Cuma teman-teman saja pada bawa, saya bingung mau cegah bagaimana? Tapi kita prinsipnya datang untuk fun," Fayakhun memungkasi.