80 Korban Kritis Gempa Aceh Dilarikan ke RS Bireun

Sebanyak 80 orang korban kritis akibat gempa Aceh berasal Pidie.

oleh Muslim AR diperbarui 07 Des 2016, 15:55 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 15:55 WIB
Korban Gempa di Pidie Jaya Aceh
Evakuasi korban gempa di Pidie Jaya Aceh. (Foto/Epi Polem)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban gempa Aceh yang terus meningkat, membuat rumah sakit di kawasan Pidie dan Pidie Jaya, Aceh kewalahan. Rumah sakit kabupaten tetangga turut membantu.

Salah satunya, Kabupaten Bireun. Rumah sakit Fauziyah Bireun bahkan menyiagakan 38 dokter yang mereka miliki. Jumlah korban yang dirujuk ke rumah sakit ini juga terus meningkat.

"Sejak pukul 5 pagi subuh tadi, sudah 34 pasien yang kami tangani," ujar Dokter Hulaimi (30), dokter jaga IGD Rumah Sakit Fauziyah Bireun saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/12/2016).

Hulaimi menyebutkan, hingga saat ini 80 orang korban luka akibat gempa Aceh asal Pidie, tengah dalam perjalanan ke rumah sakit Fauziyah. Ke 80 pasien tersebut dalam kondisi kritis.

"Mereka sudah jalan ke sini, jarak lokasi gempa dengan rumah sakit sekitar 30 menit perjalanan," jelas Hulaimi.

Menurut Hulaimi, kemungkinan para pasien akan ditangani di luar ruangan. Pasalnya, rumah sakit Fauziyah tak memiliki ruang IGD yang luas. Mereka terpaksa memasang tenda di luar ruangan rumah sakit.

"Tak sanggup menampung untuk IGD-nya, kalau kapasitas rumah sakit mampu menampung. Tapi, untuk ruangan IGD tak mampu menampungnya," lanjut Hulaimi.

Untuk saat ini, Rumah Sakit Fauziyah sudah menampung 34 korban luka parah akibat bencana gempa Aceh. Para korban menderita luka parah yang beragam. Dari robek hingga patah-patah. Sementara, jika ada korban yang luka ringan akan ditangani oleh perawat.

"Kalau cuma lecet, kami langsung pulangkan saja. Kami khusus menangani yang berat," ucap Hulaimi. Alasannya, untuk menghemat tenaga dokter umum yang akan stand by hingga 24 jam ke depan.

Hingga saat ini, ambulans bolak balik keluar masuk IGD Rumah Sakit. Para korban langsung ditangani dokter umum. Sementara dokter spesialis disiagakan untuk kondisi darurat.

"Kondisi jalan yang rusak juga bisa menjadi faktor, dalam keadaan normal, jarak Pidie dengan Bireun cuma 30 menit," ucap Hulaimi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya