Cerita Intan dan Wulan Sekolahnya Ambruk Akibat Gempa Aceh

Sekolah Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Paru di Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya rusak total.

oleh Windy Phagta diperbarui 10 Des 2016, 18:35 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 18:35 WIB
Korban Gempa di Pidie Jaya Aceh
Evakuasi korban gempa di Pidie Jaya Aceh. (Foto/Epi Polem)

Liputan6.com, Pidie Jaya - Sekolah Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Paru di Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya rusak total akibat gempa Aceh pada Rabu 7 Desember. Sembilan ruangan yang biasanya digunakan untuk proses belajar mengajar ambruk. Ruang kelas empat, atapnya ambruk dan dinding jebol.

"Intan duduknya di situ,"ujar Intan, salah satu siswa MIN Paru menunjuk sekolahnya, Sabtu (10/12/2016).

Hari ini, Intan ke sekolah bersama adiknya, Wulan. Mereka berdua tak berseragam sekolah. Para guru terpaksa meliburkan muridnya, karena kondisi sekolah setelah gempa Aceh tak memungkinkan untuk digunakan.

"Libur, sekolahnya kena gempa," kata Intan.

Bongkahan beton masih berserakan di atas tanah, besi-besi penyangga juga tampak menjulang. Sementara buku-buku sisa pelajaran tersusun rapi di atas rak lemari buku.

Sekolah ini memiliki 162 siswa. Seharusnya mereka mengikuti ujian semester.

"Proses ujian dihentikan, kami belum tahu kapan belajar lagi, karena kondisi sekolah juga tidak memungkinkan lagi untuk kita lakukan proses belajar mengajar," kata Faisal, Salah satu guru di sekolah tersebut.

Mereka juga belum tau akan diapakan bangunan sekolah yang telah runtuh tersebut.

Para guru datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang masih dapat digunakan sembari menunggu kabar dari pemerintah.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya