4 Fokus JK Pulihkan Bima Usai Dilanda Banjir Bandang

Yang ketiga, bagi para pengusaha yang tempat usahanya rusak akibat banjir Bima, JK sudah berbicara dengan direksi Bank BRI.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Des 2016, 06:07 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 06:07 WIB
JK Halal Bihalal di Makassar hingga Ancol Diserbu 15 Pengunjung
Halal bihalal di kediaman Wapres Jusuf Kalla diwarnai kericuhan. Sementara kawasan Pantai Ancol, Jakarta Utara dibanjiri 15 ribu pengunjung.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) memantau langsung penanganan banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Beberapa pengarahan juga sudah diberikan. Secara khusus JK meminta petugas fokus pembersihan kota.

"Yang pertama sekarang proses pembersihan itu yang utama. Karena pengungsi itu ada karena rumahnya tidak bisa tinggali. Karena itu harus kita upayakan air bersih ditambah, tangki air, kemudian sumur-sumur harus dikuras. Perbaikan tembok," jelas JK di Bima, NTB, Rabu 28 Desember 2016.

Sambil pembersihan dilakukan, kedua, ia menambahkan proses pelayanan tanggap darurat seperti ketersediaan makanan dan berbagai kebutuhan logistik juga harus tetap berjalan usai banjir Bima.

Yang ketiga, bagi para pengusaha yang tempat usahanya rusak akibat banjir Bima, JK sudah berbicara dengan direksi Bank BRI. Para pengusaha akan diberi beberapa keringanan.

"Saya tadi sudah bicara BRI dicek satu per satu yang ada kreditnya dilonggarkan, yang butuh baru kredit KUR tetap dikasih supaya tetap ada modal. Di samping itu tetap layanan kesehatan," imbuh dia.

Untuk jangka menengah usai banjir Bima, perbaikan infrastruktur yang rusak perlahan mulai diperbaiki. Sungai-sungai, jembatan, dan beberapa infrastruktur lainnya akan direhabilitasi.

"Jangka panjangnya kita memutuskan untuk menghijaukan hutan bukit-bukit yang sekitar kota itu kayak seperti yang kita putuskan di Bandung. Begitu caranya," pungkas JK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya