Ahok Sebut Kesaksian Irena Handono Fitnah

Ahok membantah tuduhan penistaan agama yang Irena sebut telah berulang kali dilakukannya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jan 2017, 20:22 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 20:22 WIB
20161227-Hakim Bacakan Putusan Sela dalam Sidang Ahok-Jakarta
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan salam dua jari sebelum dimulainya sidang lanjutan di PN Jakarta Utara, Selasa (26/12). Sidang ini beragenda putusan sela dari majelis hakim. (Liputan6.com/Bagus Indahono/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan keberatan terhadap kesaksian Irena Handono, yang merupakan saksi pelapor di persidangan kelima di Auditorium Kementerian Pertahanan.

Di depan majelis hakim, Ahok menyampaikan keberatannya dan menyebut pernyataan Irena menjurus ke fitnah serta kesaksian palsu.

Ahok membantah tuduhan penistaan agama yang Irena sebut telah berulang kali dilakukannya, yakni saat di Balai Kota, Kantor Nasdem, dan buku Merubah Indonesia. "Itu tidak benar," ujar Ahok, Selasa (10/1/2017).

Ahok juga keberatan dengan pernyataan Irena yang mengaku sudah membaca seluruh isi buku Merubah Indonesia. Sebab, bila benar Irena sudah membaca, Ahok yakin Irena paham Ahok bukan menuduh ulama menggunakan Al Maidah, melainkan oknum politikus yang gunakan Al Maidah untuk kepentingan politik.

"Saya tak pernah bilang jangan percaya ulama," ujar Ahok.

Ahok juga membantah tuduhan Irena yang menyebut dia menafsirkan dan mengkritisi surat Al Maidah sendiri. "(Di buku saya), yang tafsirkan teman-teman saya. Teman saya termasuk Gus Dur," kata Ahok.

Dengan wajah memerah dan nada tinggi, Ahok menyatakan tuduhan Irena yang menyebut dirinya mencerminkan kebencian terhadap Islam adalah fitnah.

"Fitnah. Bagaimana mungkin, saya punya orangtua angkat Muslim," ucap Ahok.

Ahok juga menilai Irena telah memfitnahnya dan memberikan kesaksian palsu dengan menyebut Ahok kampanye terselubung di Kepulauan Seribu.

"Saudara saksi palsu. Tidak ada satu kalimat pun saya bilang pilih saya, yang ada saya bilang jangan pilih saya," tegas Ahok.

Mantan bupati Belitung Timut itu kembali mencecar Irena yang menyebut Ahok mengganggu keutuhan NKRI. Menurut dia, justru Keutuhan NKRI akan terganggu lantaran pernyataan Irena yang menyebut orang Islam wajar dan harus pilih pemimpin Islam.

"Keutuhan NKRI pecah justru saat saudara bilang hanya boleh pilih seagama dan sesuku," tegas Ahok.

Mendengar bantahan Ahok, Irena hanya terdiam. Beberapa kali dia ingin menyela, tapi tidak diizinkan hakim.

Kesaksian Irena lainnya yang dianggap Ahok fitnah adalah soal tidak ada warga pulau dan nelayan yang protes saat Ahok pidato lantaran mereka sudah terima program ikan kerapu.

Fitnah lain, kata Ahok, adalah pernyataan Irena yang menyebut dia merobohkan masjid, mengizinkan Monas untuk Paskah, sedangkan untuk pengajian tidak.

"Saya tidak pernah pinjam Monas untuk Paskah. Jangan fitnah. Saya juga tidak robohkan masjid, kalau mau renovasi ya harus robohkan dulu," jelas dia.

Yang paling dianggap lucu oleh Ahok adalah pernyataan Irena yang menyebut Ahok melarang pemakaian busana Muslim di sekolah tiap Jumat dan diganti pakaian adat.

"Jangan fitnah begitu keji. Ibu akan pecah belah NKRI," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya