Liputan6.com, Bekasi - Tingkat kriminalitas di Bekasi semakin menjadi. Aksi para pelaku kriminal atau begal pun memiliki beragam modus. Mereka, bahkan, tak segan lagi melukai hingga mengakhiri nyawa korbannya.
Seperti yang menimpa Bambang Rayno (49), warga Kampung Papanmas, warga RT 06/04, Desa Satiamekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ayah dua orang anak ini tewas setelah menjadi korban pencurian dengan kekerasan yang dilakukan komplotan begal.
Baca Juga
Pelaku adalah Tian (20) dan Cenul (17), berserta kekasihnya Suryo (30). Ketiga orang ini tega membunuh dan merampas sepeda motor Bambang, hanya untuk jajan dan bermain di warnet.
Advertisement
Kejadian bermula ketika Bambang yang berprofesi sebagai satpam di Kawasan MM 2100, Cikarang Barat, baru saja pulang dari tempat kerjanya pada Kamis malam, 12 Januari 2017.
Di tengah perjalanan, tak jauh dari Stasiun Tambun, Bambang melihat Cenul, siswi SMA yang tengah berdiri seorang diri di bantaran rel kereta api.
Karena malam dan sepi, Bambang lalu menepikan laju sepeda motornya. Mereka kemudian berbincang, hingga akhirnya Cenul meminta kepada Bambang untuk diantarkan ke kontrakannya.
Bambang pun akhirnya tertarik. Apalagi, dari informasi yang didapat, Cenul berhasil memancing Bambang bersedia berhubungan badan di kamar kontrakannya tersebut.
"Menurut kesaksian pelaku perempuan yang masih di bawah umur tersebut, dirinya berperan untuk memancing korban agar didekati, kemudian setelah berhasil, pelaku membawa korban ke kontrakannya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Umar Surya Fana, Bekasi, Kamis 26 Januari 2017.
Nahas, sesampainya di kontrakan Cenul itulah, Suryo yang juga kekasih Cenul dan saudaranya, Tian, mendadak masuk. Mereka lalu menggerebek Bambang, dengan niatan untuk melucuti harta benda yang dimiliki targetnya.
"Sesampainya di kontrakan, pacar dan saudara pelaku sudah menunggu dengan tujuan untuk merampas motor dari tangan korban," ujar Umar.
Namun, Bambang berusaha melawan, hingga terjadi keributan yang tak terelakan. Bambang yang kalah jumlah itu, akhirnya tewas sesaat Suryo menghujamkan sebilah pisau lipat ke dadanya. Mereka lalu melucuti semua pakaian Bambang dan membuang jenazahnya ke kali Cibitung Bekasi Laut (CBL).
"Awal pengungkapan kasus ini dari pengembangan kasus pencurian motor yang terjadi di Bekasi Selatan beberapa waktu lalu. Saat itu, anggota mendapatkan informasi, bahwa ada sindikat penjualan sepeda motor bodong. Lalu kita melakukan penyamaran dan berpura-pura menjadi pembeli," jelas Umar.
Setelah melakukan pengembangan, kepolisian berhasil mendapatkan sejumlah identitas kepemilikan sah kendaraan yang telah berhasil mereka curi tersebut. Termasuk kendaraan milik Bambang Rayno, kacamata, dan sejumlah identitas milik korban.
"Hingga kini belum ada kabar jenazah korban. Kami telah berkoordinasi bersama SAR Brimob dan Polres Metro Kabupaten Bekasi untuk terus melakukan pencarian," jelas dia.
Dipaksa Jadi PSK
Sementara itu, Cenul, yang bertugas memancing Bambang dengan modus mengajak berhubungan badan tersebut, mengaku terpaksa melakukan hal tersebut karena dipaksa kekasihnya, Surya.
Bahkan, Cenul diminta pria 30 tahun itu untuk berpura-pura menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) di sekitaran rel kereta api Tambun, Kabupaten Bekasi, setiap malamnya.
"Tugas saya memancing korban, saya mangkal di belakang Stasiun Tambun, korban datang, menggoda saya. Abis itu, saya ajak ke kontrakan saya, di daerah Dewi Sartika, dia mau saja," ujar Cenul.
Untuk memuluskan aksinya, Cenul meminta korbannya untuk membuka seluruh pakaiannya, agar dapat diajak berhubungan intim. Setelah korban dalam keadaan tidak berbusana, kekasih dan rekannya langsung menggerebeknya.
"Korban dibugilin dulu, setelah itu, saya kasih aba-aba, terus pacar saya sama temen saya masuk. Lalu korban langsung diancam, disuruh menyerahkan motornya," ungkap dia.
Cenul yang telah putus sekolah itu menegaskan jika ia terpaksa menjadi begal atas desakan kekasihnya sendiri. Ia sudah melakukan aksi kejahatan tersebut sejak Desember 2016.
"Saya melakukan sudah sejak Desember 2016, itu diajak pacar saya, disuruh bantuin, saya ngikut saja, disuruh ini mau saja, karena buat jajan dan main game, saya menyesal," Cenul memungkasi.