NU Anggap Masalah Ahok dan Ma'ruf Amin Selesai

Permasalahan antara Ahok dan Ma'ruf sudah selesai, karena ada yang meminta maaf dan sudah diterima.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Feb 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 12:15 WIB
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus bergulir bak bola liar. Tak lama setelah persidangan yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ahok kembali dianggap memojokkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin dalam sidang tersebut.

Sidang kedelapan itu juga membuat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi. Pemicunya, ketika tim penasihat hukum Ahok menyebut SBY telah menelepon Ma'ruf terkait fatwa penistaan agama.

Ketua Umum Partai Demokrat itu langsung memberikan keterangan persnya, Rabu 1 Januari 2017 kemarin. Dia juga khawatir telepon genggamnya disadap.

Terkait hal itu, salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Nusron Wahid, mengatakan permasalahan antara Ahok dan Ma'ruf sudah selesai, karena ada yang meminta maaf dan sudah diterima.

"Pak Ahok udah minta maaf, KH Ma'ruf Amin sudah maafkan. Antara yang bermasalah sudah memaafkan. Ya alhamdullilah masalah sudah selesai," ucap Nusron di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 3 Januari 2017.

Yang terpenting, kata Nusron, yang harus dilakukan saat ini adalah menjaga keharmonisan yang sudah terjalin selama ini dan tak menyebabkan berbagai pihak saling beradu. Pasalnya, dengan permohonan maaf, tak ada masalah ke depannya.

"Kita berusaha meyakinkan orang supaya letupannya enggak berarti. Karena apa yang mau diletupin, sudah selesai ini," ucap Nusron, yang juga merupakan salah satu tim pemenangan Ahok.

Polemik muncul usai Ma'ruf Amin menjadi saksi di sidang kedelapan dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok. Dalam sidang, salah satu pengacara Ahok, Humprey Djemat, mencecar Ma'ruf Amin terkait komunikasi via telepon dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Diakui Humprey Djemat, pihaknya memiliki bukti terkait percakapan SBY dengan Ma'ruf Amin tersebut. Isi pembicaraannya, pertama terkait kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni ke PBNU. Kedua, soal permintaan SBY kepada MUI agar mengeluarkan fatwa terkait dugaan penistaan agama Ahok.

Pernyataan itulah, yang membuat SBY menduga dirinya telah disadap ketika bertelepon dengan Ma'ruf Amin. Karena itu, SBY meminta polisi dan Presiden Jokowi untuk mengusut terkait dugaan penyadapan terhadapnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya