Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani 11 Memorandum of Understanding (MOU) alias nota kesepahaman di berbagai bidang kemarin di Istana Bogor. Salah satu kerjasama yang di tandatangani dari 11 MOU adalah bidang kelautan dan perikanan.
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo, mengatakan ini kesempatan dan momentum yang menguntungkan bagi Indonesia, setelah selama 47 tahun lamanya kunjungan raja arab ke Indonesia.
“Kita berharap pembangunan sektor kelautan dan perikanan kita semakin maju dan lebih baik lagi, kemudian dapat meningkatkan mutu dan promosi produk pertanian sehingga pemasarannya semakin luas yang berdampak pada meningkatnya nilai ekspor kita,” ucap Rahmad baru-baru ini di Jakarta.
Menurutnya, berdasarkan data dari BPS dan KKP, nilai ekspor bidang kelautan mencapai 869 miliyar dan impor sekitar 8 Miliyar. Artinya dari data tersebut pemerintah Indonesia tercapai surplus 861 Miliyar.
“Kerjasama Indonesia dan Saudi arabia di bidang perikanan dan kelautan kedepannya di harapkan terus berlanjut dan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan sangat berpengarah kepada seluruh lini yang terdapat di sektor perikanan dan kelautan kita,” pungkasnya.
(*)