Cegah Bentrok Susulan di Tangerang, TNI-Polri Patroli Gabungan

Patroli di Kota Tangerang itu dipecah ke berbagai titik rawan terjadinya bentrok antara sopir angkot dan driver ojek online.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Mar 2017, 12:46 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 12:46 WIB
Bantrok Sopir Angkot dan driver ojek angkot
Patroli gabungan TNI-Polri cegah bantrok susulan antara sopir angkot dengan driver ojek angkot. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Demi mencegah adanya aksi mogok sopir angkot susulan atau bentrokan, jajaran Polres Metro Tangerang bersama Kodim 05/06 patroli bersama di berbagai titik rawan. Patroli ini menggunakan kendaraan roda empat dan dua.

Puluhan personel gabungan itu berpatroli sembari membagi-bagikan selebaran kesepakatan damai, antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online yang ditandatangani Rabu 8 Maret malam.

Patroli yang dimulai pukul 09.00 WIB itu langsung dipecah ke berbagai titik rawan terjadinya kerusuhan antara sopir angkot dan pengemudi ojek online. Seperti pangkalan angkot dan ojek online.

Angkot yang belum beroperasi penuh itu membuat polisi yang berpatroli mengangkut penumpang, menggunakan mobil bak terbuka. Sebab banyak penumpang terlantar, di antaranya anak-anak sekolah yang akan pulang.

"Ya, ini adalah patroli gabungan TNI-Polri didampingi pascakejadian kemarin. Kita memastikan di tiap wilayah di Kota Tangerang tidak ada lagi aksi yang seperti kemarin," tutur Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan, Tangerang, Banten, Kamis (9/3/2017).

Tak hanya itu, para polwan juga dikerahkan ke titik rawan sembari membagikan selebaran kesepakatan damai itu. Para sopir angkot dan driver ojek online diharapkan mengetahui isi kesepakatan damai yang dilakukan hingga tengah malam tersebut.

"Antara lain isinya masing-masing kedua belah pihak memahami ini adalah kesalahpahaman, sudah selesai secara kekeluargaan dan saling memaafkan. Serta menjamin tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," tutur Harry.

Dalam kesepakatan damai ini, kedua kubu juga sepakat menjaga kondusifitas Kota Tangerang dengan cara tidak main hakim sendiri. Kalau pun ada yang melanggar perjanjian, kedua kubu siap bertanggung jawab dan bersedia diproses hukum.

Aksi mogok massal ratusan sopir angkutan umum (angkot) yang semula damai, berakhir ricuh disejumlah wilayah di Kota Tangerang, Banten. Bentrokan dan lempar batu terjadi antara sopir angkot dengan driver ojek online, bahkan beberapa angkot dirusak driver ojek online.

Kericuhan terjadi di sekitaran pertigaan Kutabumi, Kota Tangerang sekitar pukul 16.00 WIB. Ratusan driver ojek online berbekal batu dan senjata tajam mulai menyerang sopir angkot. Ratusan sopir angkot yang awalnya meladeni dengan timpukan batu, mundur perlahan sembari terus menyerang.

Tak ayal sekitar lima sampai tujuh unit angkot rusak lantaran terkena hujan batu. Bahkan, bentrokan ini mengakibatkan korban luka-luka. Di antara korban bahkan mengalami koma, lantaran ditabrak angkot yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman atau depan Tangcity Mall.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya