Program Kampus Merdeka Era Jokowi Diyakini Bisa Hasilkan Generasi Unggul

Khusna optimistis melalui program Kampus Merdeka dan kesempatan yang diberikan Jokowi kepada generasi muda ini dapat mendorong kemajuan bagi Indonesia. Menurutnya, Jokowi telah membangun fondasi untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2022, 17:59 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 07:55 WIB
Jokowi melantik Nadiem Makarim dan Bahli Lahadalia
Jokowi melantik Nadiem Makarim sebagai Mendikbud-Ristek dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Program kampus merdeka di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini mampu menghasilkan generasi yang unggul dan percaya diri. Guru Besar Sosiologi Agama UIN KHAS Jember, Khusna Amal mengakui manfaat besar yang dihasilkan dari program Kampus Merdeka.

Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan upaya Jokowi untuk melahirkan generasi muda yang berkompeten dan berdaya saing global. Nadiem Makarim yang dipercaya sebagai Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mampu merealisasikan keingingin Jokowi lewat terobosan tersebut.

“Program seperti Kampus Merdeka adalah satu contoh bagaimana pemerintah ingin menghasilkan generasi unggul dan percaya diri,” ujar Khusna seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

Terlebih, Khusna melihat bahwa Jokowi banyak memberikan kesempatan pada anak-anak muda untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, antara lain dengan memberikan wadah serta posisi-posisi strategis di pemerintahan.

“Beliau (Jokowi) juga banyak memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mengisi posisi-posisi strategis di pemerintahan,” ucapnya.

Khusna optimistis melalui program Kampus Merdeka dan kesempatan yang diberikan oleh Jokowi kepada generasi muda ini dapat mendorong kemajuan bagi Indonesia. Menurutnya, Jokowi telah membangun fondasi untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

“InsyaAllah ketika lahir generasi muda yang optimis dan percaya diri terhadap kompetensinya, Indonesia akan menjadi negara yang maju dan sejahtera,” kata Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora UIN KHAS Jember ini memungkasi.

Jokowi Ingin Generasi Muda ASEAN Jadi Bagian Penting Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat saat melakukan pertemuan dengan pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPAA) di Hotel Sokha Phnom Penh Kamboja
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat saat melakukan pertemuan dengan pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPAA) di Hotel Sokha Phnom Penh Kamboja, Kamis (10/11/2022). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa sebanyak 33 persen dari populasi ASEAN atau sekitar 225 juta orang adalah anak muda.

Menurut dia, keuntungan demografi yang kuat tersebut harus dikapitalisasi sehingga wilayah ASIA Tenggara dapat menjadi epicentrum of growth.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menyampaikan dua poin penting untuk mencapai hal tersebut pada pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Youth di Hotel Sokha, di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).

"Pertama generasi muda ASEAN harus menjadi bagian penting dari transformasi digital. Sebagai digital native, kaum milenial dan Gen-Z adalah pendorong penting untuk percepatan transformasi digital," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (10/11/2022).

Dia menuturkan bahwa hingga tahun lalu, ASEAN telah memiliki 35 Unicorn. Start-ups di Asia Tenggara yang digawangi anak-anak muda juga telah menghasilkan 8,2 miliar dolar AS di tahun 2020.

"Hanya dengan percepatan transformasi digital, maka ASEAN akan cepat lakukan lompatan besar menjadi negara maju," ujarnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya