Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Nusantara Mengaji terus digalakkan, terlebih jelang bulan suci Ramadan. Khataman Alquran dinilai bisa menyatukan umat yang kini mulai terbelah karena berbagai alasan.
Khataman Alquran adalah upacara selesai menamatkan Alquran.
Inisiator Nusantara Mengaji, Muhaimin Iskandar mengatakan, keseimbangan mental spiritual sangat penting di tengah arus informasi dan kemajuan teknologi yang ada. Kemajuan teknologi harus diisi dengan kebajikan dan jangan sampai diisi oleh hoax dan kepalsuan.
Advertisement
"Contohnya Pilkada DKI kemarin, persatuan kita hampir saja robek," kata Muhaimin atau akrab disapa Cak Imin di acara khataman di Pendopo Kabupaten Serang, Jumat 19 Mei 2017.
Ketua Umum PKB itu menilai, khataman Alquran bersama ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan menyatukan semua elemen bangsa yang sempat terbelah karena berbagai faktor. Dia teringat kisah Gus Miek saat mendirikan Jantiko Mantab dan mengadakan khataman Alquran sampai saat ini.
"Ini contoh kecil membaca Alquran dapat mempersatukan umat. Mana mungkin kita kumpul begini kalau satu sama lain bermusuhan," imbuh Cak Imin seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Benih-benih perselisihan hanya karena masalah kecil mulai bermunculan jelang Ramadan. Sebut saja perselisihan hanya karena perbedaan jumlah rakaat salat Tarawih, orang jadi berkonflik.
"Ini penyakit kambuhan. Saya khawatir perbedaan furu' (cabang) ini akan menjadikan umat Islam terpecah," tutur dia.
Karena itu, kata Cak Imin, persatuan lewat cara-cara yang berbeda seperti khataman Alquran ini perlu digalakkan. Nusantara Mengaji bisa menjadi wadah bagi mereka yang tidak punya banyak waktu, menjadi menyisihkan waktu khusus untuk datang dan mengkhatamkan Alquran bersama.
"Khataman Alquran ini adalah usaha batin untuk menutup dan mengurangi perselisihan serta menutupi lubang-lubang kelemahan kita," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyambut baik penyelenggaraan Nusantara Mengaji ini. Kegiatan semacam ini perlu dilakukan sebagai ikhtiar spiritual. Ratu Tatu ingin kegiatan ini digelar rutin di Pendopo Kabupaten Serang.
"Semoga nilai-nilai mengaji dan shalat kita bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata," kata dia.
Ketua Koordinator Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid mengatakan, sejak dideklarasikan pada 10 April 2016 oleh ulama dan kiai, Nusantara Mengaji terus berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membaca Alquran. Sekarang sudah 400 ribu kali melakukan khataman Alquran di berbagai kegiatan.
"Nusantara mengaji bercita-cita agar masyarakat mencintai Alquran," kata Muhaimin Iskandar.
Sejumlah tokoh hadir di acara Nusantara Mengaji. Di antaranya tokoh kharismatik Banten KH Abuya Muhtadi Dimyati, penasihat Nusantara Mengaji KH Husnul Hakim, Korwil Nusantara Mengaji Banten Rahmat Abdul Ghani, Wakil Bupati Serang Panji Tirtayasa, Wali Kota Serang Tubagus Khoirul Jamal, dan Ketua PCNU Serang KH Encep Subandi.