Ketum PKB: Buruh Harus Tingkatkan Skill dan Daya Saing

Dia menilai, sudah saatnya upah tidak lagi dilihat sebagai tujuan, namun sebagai alat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 01 Mei 2017, 02:13 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 02:13 WIB
PKB Lakukan Rakornas Lembaga Pemenangan Pemilu
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memukul gong pada Pembukaan Rakornas LPP DPP PKB, Jakarta, Sabtu (29/4). Muhaimin mengatakan PKB menargetkan tahun 2019 harus memenangkan Pemilu atau minimal kedua partai terbesar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, peringatan Hari Buruh Internasional seharusnya tidak hanya rutinitas. Buruh Indonesia harus menggunakan momentum May day ini untuk terus meningkatkan kemampuan diri di tengah persaingan yang sangat ketat.

Dia mengatakan, peningkatan kemampuan dan daya saing buruh memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Tapi, dia yakin pemerintah saat ini bisa menyelesaikan permasalahan ini.

"Bersama Bapak Jokowi, kami optimis kita bisa melalui semua itu dengan baik. Secara khusus, kami juga siap membantu pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang yang belum bekerja, ataupun telah bekerja namun dengan penghasilan sangat minim," kata Muhaimun melalui keterangan tertulis, Minggu (30/4/2017).

Dia mengatakan, di sisi lain, dorongan untuk meningkatkan upah terus didengungkan kaum buruh. Tapi, keberlangsungan industri di Indonesia juga tak bisa dianggap sebelah mata.

Pria yang karib disapa Cak Imin itu menilai, sudah saatnya upah tidak lagi dilihat sebagai tujuan, namun sebagai alat/instrument. Baik sebagai instrument untuk mempromosikan peningkatan skill, mendukung kenaikan daya saing serta mendongkrak daya beli rakyat.

"Upah sebagai tujuan mensyaratkan kenaikan setinggi mungkin, apapun eksesnya. Namun upah sebagai instrument menjaga dengan cermat agar kenaikan upah sejalan dengan peningkatan skill dan daya saing," imbuh dia.

Dia menjelaskan, pro-poor sekaligus pro-growth adalah keberpihakan kepada yang miskin dengan tetap memberi kepastian pada para pemodal. Berdasar data BPS November 2016, populasi yang bekerja mencapai 118.411.973 orang. Dari jumlah itu 40,65% berpendidikan tamat/tidak tamat SD, 18,14% hanya tamat SMP dan 17,45% tamat SMA. Peringkat Human Capital kita ada di urutan 72 dunia dan urutan 6 ASEAN.

"Jika kita tidak waspada, tentu tidak lama lagi Kamboja, Laos, Myanmar bisa melewati kita dalam lomba lari global ini. Kami berharap kita semua dapat satu kata dan satu langkah untuk mengatasinya," kata mantan Menteri Tenaga Kerja ini.

Dia menambahkan, PKB mengucapkan Selamat Hari Buruh 1 Mei, "dengan disertai semua harapan baik kepada mereka yang bekerja, mengumpulkan rupiah demi rupiah gajinya dengan cara halal untuk keluarga, juga untuk membayar pajak kepada negara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya