SBY: Saya Tersinggung Demokrat Dianggap Mualaf soal Pancasila

SBY mendukung kampanye pemerintah tentang Pancasila dan kebinekaan.

oleh Zainul Arifin diperbarui 16 Jun 2017, 06:38 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 06:38 WIB
SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung kampanye pemerintah tentang Pancasila dan kebinekaan.

Presiden ke-6 itu juga tersinggung jika partai yang dipimpinnya disebut pendatang baru atas isu pancasila dan kebinekaan.

"Negara dan pemerintah sedang gencar promosi Pancasila. Kacamata saya melihat positif dan patut didukung oleh semua pihak,” kata SBY saat hadir dalam safari Ramadan di Malang, Jawa Timur, Kamis 15 Juni 2017.

SBY bersama Ani Yudhoyono hadir didampingi putranya Edhie Baskoro Yudhoyono serta sejumlah pengurus DPP. Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur sekaligus Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga turut hadir.

"Untuk Partai Demokrat sebenarnya untuk Pancasila dan kebinekaan atau kemajemukan itu bukan hal baru,” ucap SBY.

Di hadapan ratusan kader partai yang juga hadir, SBY mengingatkan kelahiran dan berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2010 yang bersamaan itu melahirkan manifesto partai.

Bahwa Pancasila dan kebinekaan adalah sendi dan pilar kehidupan partai. Manifesto itu juga menegaskan partai ini adalah nasionalis religius.

"Saya tersinggung kalau seolah – olah Partai Demokrat itu dianggap new comer atau pendatang baru soal Pancasila dan kebinekaan. Apalagi dianggap mualaf soal Pancasila,” papar SBY.

Dalam safari Ramadan itu, SBY membagikan bingkisan pada ratusan anak yatim piatu dari sejumlah yayasan di Kota Malang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya