Disebut Terkatung-katung, Begini Cerita Kakek Penjual Guci

Di rumah dinas Bupati Purwakarta, Kakek penjual Guci bernama Sanung menceritakan kisahnya sebagai pedagang musiman jelang lebaran.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 26 Jun 2017, 08:04 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2017, 08:04 WIB
Disebut Terkatung-katung, Begini Cerita Kakek Penjual Guci
Di rumah dinas Bupati Purwakarta, Kakek penjual Guci bernama Sanung menceritakan kisahnya sebagai pedagang musiman jelang lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Sanung (70) warga Kampung Lio RT 04/03, Desa Anjun Kecamatan Plered, Purwakarta, membantah bahwa dirinya terkatung-katung saat berjualan gerabah guci di salah satu sudut Alun-alun Ujung Berung, Kota Bandung.

Saat tiba di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara No. 25, kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta, Sanung menceritakan kisah sebenarnya. Berdasarkan penuturan Sanung, ia sebenarnya merupakan pedagang musiman jelang lebaran di Kota Bandung, tahun ini menjadi tahun ketiga ia berjualan di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut.

Diluar momen lebaran, biasanya ia menyisir daerah Subang untuk menjajakan gerabah yang dia jual.

“Sehari-hari dagang di Subang, bawa guci, bawa cobek, kalau di Bandung mah baru dua kali jelang lebaran, cuma musiman saja,” jelasnya di hadapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Momen lebaran kali ini, Sanung tidak berjualan sendirian, ia ditemani oleh cucunya, Wildan Fauzi (12) yang oleh salah satu media disebutkan sebagai anaknya yang setiap hari ikut berjualan. Faktanya, baru pertama kali ini cucunya tersebut ikut berjualan, itu pun karena permintaannya sendiri karena ingin belajar berdagang.

“Ini cucu saya, mau belajar dagang katanya, jadi saya bawa saja,” katanya menambahkan.

Sanung pun membenarkan bahwa dirinya tidur di Pos Satpam di Alun-alun Ujung Berung. Ia mengakui sudah mengenal satpam tersebut, bahkan sebelum dijemput oleh staff Bupati Purwakarta, dirinya sempat berpamitan kepadanya.

“Kan dari Hari Jum’at baru dapat Rp200 ribu, jadi tidur di pos, karena dagangan belum habis, kebetulan saya kenal dekat dengan satpamnya. Saya pamit sebelum tadi dijemput,” tandasnya.

Penuturan Sanung tersebut dibenarkan oleh cucunya, bocah yang tahun ini masuk SMP itu mengaku ingin memiliki pengalaman berdagang. Ditambah, selama belajar di sekolah, ia diajarkan untuk membantu orang tua melalui Program Vokasional.

“Ikut sama Abah karena ingin tahu, mau bantu, daripada main di rumah, kan di sekolah juga selalu disuruh bantu orang tua,” ucapnya polos.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan apresiasi atas kegigihan Wildan membantu kakeknya tersebut. Meski libur sekolah, kesempatan libur tidak digunakannya untuk bermain melainkan belajar membantu orang tua.

“Salut saya sama anak ini, anak lain pasti sudah merengek minta baju lebaran, ini anak malah membantu kakeknya berdagang, saya berikan modal nanti,”kata Dedi.

Dedi pun mengeluarkan sejumlah uang untuk mengganti modal gerabah milik Sanung, ditambah uang untuk modal berdagang bagi Wildan, cucu sang kakek.

 

Powered By:

Kabupaten Purwakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya