Anggaran dan Kegiatan Boleh Berkurang, Semangat Harus Bertambah

Semua anggaran Kementerian yang ada di pemerintah memang mengalami pengurangan, dan hutang negara juga semakin menumpuk.

oleh hidya anindyati diperbarui 11 Jul 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 12:30 WIB
 Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan
Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan

Liputan6.com, Jakarta Semua anggaran Kementerian yang ada di pemerintah memang mengalami pengurangan, dan hutang negara juga semakin menumpuk. Semua penduduk Indonesia menanggung hutang sebesar Rp. 6 juta perkepala, tetapi hal itu tidak berarti membuat kita menjadi pesimis, namun malah sebaliknya.

Demikian dikatakan Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan saat rapat kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pariwisata di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/07/2017).

“Kalau uang boleh berkurang, volume kegiatan juga boleh berkurang, tapi yang pasti semangat tidak boleh berkurang, bahkan harus bertambah,” ucapnya memotivasi.

Pada paparan tentang penghematan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata saat raker itu, dinyatakan bahwa dari lima unit kerja yang ada, yang paling banyak mendapat pengurangan adalah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran pariwisata Manca Negara, yakni sebesar 9,1 persen.

Walaupun ada pengurangan, Kemenpar akan tetap fokus pada sepuluh destinasi prioritas. Selain itu juga ada tiga destinasi utama wisatawan mancanegara (wisman) yaitu Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau (Kepri). Terkait hal tersebut, Popong Otje meminta penjelasan kepada Menpar mengenai hal apa yang menjadi kriteria dasar atas keputusan yang memfokuskan wisman kepada tiga destinasi utama itu.

“Apakah berdasarkan karena banyak wisman yang berkunjung ke sana atau ada alasan lain. Namun demikian, berbagai kegiatan yang telah disampaikan tadi semuanya bagus. Saya lihat pengurangan anggaran merata pada semua bidang, tidak ada yang di istimewakan. Tinggal sekarang masing-masing berlomba untuk menjadi yang terbaik diantara para Deputi bidang yang ada. Kami akan terus memonitor, karena ini adalah uang rakyat,” pungkasnya.


(*)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya