Gubernur Djarot Ancam Copot PNS DKI Tak Layani Warga dengan Baik

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan agar para PNS dapat melayani masyarakat dengan baik.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Jul 2017, 13:45 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 13:45 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat minta ASN menjadi pelayan masyarakat, Sabtu (15/7/2017). (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan agar para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS dapat melayani masyarakat dengan baik. Salah satunya ia meminta agar pelayanan perizinan usaha di Ibu Kota dapat meningkat.

Sebagai ASN, ia menilai, haruslah berjiwa melayani sehingga dapat menghilangkan kesan masyarakat takut ketika berurusan dengan pemerintah.

"Fungsi dasar utama pemerintah adalah melayani. Maka namanya adalah badan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) sekarang menjadi dinas Penanaman Modal (PM) dan PTSP. Dengan kata pelayanan ini maka anda semua dituntut untuk menjadi pelayan yang baik," ujar Djarot.

Hal itu disampaikan dia dalam sambutan kepada pegawai Dinas PM-PTSP di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2017). Djarot kemudian meminta jika ada pelayan PM-PTSP yang tidak mampu melayani warga dengan baik agar langsung diganti.

"Kalau ada pelayan PM-PTSP yang tidak melayani dengan filosofi ini, maka mohon segera diganti," tegas dia.

Djarot mengaku mendapat cerita ada ASN yang memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan pelayanan masyarakat secara cuma-cuma atau gratis.

"Kemarin saya dapat informasi dari teman, seorang pejabat makan di restoran, dan bayarnya adalah dengan terima kasih alias tidak membayar. Ini saya malu, saya bilang berapa habis makannya, saya malu sebagai pimpinan buat saya yang bayar," ungkap dia.

Sebagai pelayan masyarakat, menurut Djarot, harus mampu melayani masyarakat dengan baik. Bukan sebaliknya menyalahgunakan wewenang dan jabatan yang dimilikinya.

Mantan Wali Kota Blitar ini juga mengaku masih mendengar adanya perlakuan diskriminatif atau pilih-pilih apabila ada masyarakat yang hendak mengurus sesuatu.

Untuk itu Djarot meminta Kepala Dinas PM-PTSP Edy Junaedi untuk tegas kepada bawahannya jika masih melihat pegawainya yang malas melayani dan bersikap arogan kepada masyarakat.

"Pelayan itu dari mimiknya harus dari dalam hati. Kalau menerima telepon, bicara yang semestinya. Datang ke kantor kelurahan minta tolong diurus izinnya dimarahi karena pakaiannya jelek," tutur dia.

"Kalau pakaiannya bagus, baru tunduk, dengan banyak harapan tidak-tidak. Kalau anda diskriminasi seperti itu, anda tidak pantas (jadi pegawai PM-PTSP)," pungkas Djarot.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya