Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8-11 April 2025 pekan ini ditutup bervariasi.
Berdasarkan data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.262,226, turun 248,394 poin atau 3,82% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 6.510,620.
Baca Juga
Kapitalisasi pasar IHSG turut mengalami penurunan. Pekan ini, total kapitalisasi pasar tercatat Rp 10.695 triliun, turun 3,88% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp11.126 triliun. Total volume perdagangan dalam sepekan mencapai 75,61 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 18,77 miliar saham (rata-rata harian). Secara rata-rata harian, volume transaksi naik 0,71% dari 18,77 miliar saham menjadi 18,9 miliar saham.
Advertisement
Total nilai perdagangan selama sepekan mencapai Rp 59,24 triliun, turun dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 74,40 triliun. Rata-rata harian nilai transaksi pun menyusut 20,38% menjadi Rp 14,81 triliun dibandingkan Rp 18,60 triliun pada pekan sebelumnya.
Frekuensi transaksi juga mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih bergairah. Sepanjang pekan ini, frekuensi transaksi mencapai 4,72 juta kali, dengan rata-rata harian 1,18 juta kali, naik 16,16% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1,015 juta kali per hari. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut daftar top gainers dan top losers periode 8-11 April 2025:
Top Gainers:
- CENT naik 63,64% ke posisi 72 dari posisi 44 pada pekan sebelumnya
- OBAT naik 34,31% ke posisi 685 dari posisi 510 pada pekan sebelumnya
- SOSS naik 31,18% ke posisi 488 dari posisi 372 pada pekan sebelumnya
- PTIS naik 28,70% ke posisi 278 dari posisi 216 pada pekan sebelumnya
- WIFI naik 25,00% ke posisi 2.250 dari posisi 1.800 pada pekan sebelumnya
- DNAR naik 17,65% ke posisi 100 dari posisi 85 pada pekan sebelumnya
- PSAB naik 15,75% ke posisi 294 dari posisi 254 pada pekan sebelumnya
- KBLV naik 15,73% ke posisi 103 dari posisi 89 pada pekan sebelumnya
- RSCH naik 15,66% ke posisi 384 dari posisi 332 pada pekan sebelumnya
- ARCI naik 13,28% ke posisi 290 dari posisi 256 pada pekan sebelumnya
Top Losers Sepekan
- YUPI turun 37,45% ke posisi 1.495 dari posisi 2.390 pada pekan sebelumnya
- BSML turun 29,47% ke posisi 67 dari posisi 95 pada pekan sebelumnya
- HOMI turun 28,67% ke posisi 204 dari posisi 286 pada pekan sebelumnya
- FILM turun 28,52% ke posisi 2.030 dari posisi 2.840 pada pekan sebelumnya
- SAFE turun 26,36% ke posisi 162 dari posisi 220 pada pekan sebelumnya
- NAIK turun 22,94% ke posisi 420 dari posisi 545 pada pekan sebelumnya
- DKFT turun 22,31% ke posisi 202 dari posisi 260 pada pekan sebelumnya
- CSAP turun 21,95% ke posisi 320 dari posisi 410 pada pekan sebelumnya
- FITT turun 19,74% ke posisi 122 dari posisi 152 pada pekan sebelumnya
- NFCX turun 19,65% ke posisi 1.370 dari posisi 1.705 pada pekan sebelumnya
Advertisement
Gerak IHSG pada 24-27 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan pada 24-27 Maret 2025. Kenaikan IHSG didorong aliran dana yang masuk ke saham.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (29/3/2025), IHSG melonjak 4,03 persen ke posisi 6.510,62. Pada pekan lalu, IHSG susut 3,95 persen ke posisi 6.258,17.
Kapitalisasi pasar juga melonjak 2,81 persen menjadi Rp 11.126 triliun dari Rp 10.822 triliun pada pekan lalu. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 4,03 persen dan disertai aliran dana yang masuk mencapai Rp 3,25 triliun. Penguatan IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, mulai masuknya kembali aliran dana investor asing ke IHSG.
Kedua, ada aksi korporasi emiten perbankan terutama kapitalisasi besar seiring adanya pembagian dividen. “Ketiga, ada pengumuman pengurus Danantara di mana juga diperkirakan menjadi sentimen positif dan mengangkat beberapa emiten BUMN, meskipun demikian investor juga akan mencermati dan menanti akan kinerja dari Danantara sendiri,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sentimen Lainnya
Keempat, Herditya menuturkan, menuturkan, gejolak politik yang berkembang di dalam negeri juga menjadi perhatian investor. Kelima, waktu perdagangan yang cenderung sempit dalam menyambut libur Nyepi dan Lebaran.
"Keenam, dari global, investor juga mencermati akan perkembangan dari Amerika Serikat yang akan mengenakan tarif lanjutan yang akan diumumkan pada 2 April mendatang,” tutur dia.
Adapun peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian bursa melonjak 22,26 persen menjadi Rp 18,60 triliun dari Rp 15,21 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini yang turun 8,6 persen menjadi 18,77 miliar saham dari 20,53 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terperosok 16,16 persen menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing membeli saham Rp 3,25 triliun selama sepekan. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu terjadi aksi jual saham Rp 7,13 triliun.
Advertisement
