Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar, menyebut tidak ada yang istimewa dari pertemuannya dengan para elite partai berlambang pohon beringin itu. Dia mengatakan pertemuan seperti yang terjadi Rabu 19 Juli 2017 tersebut sudah biasa terjadi.
Walau menyebutnya sebagai hal biasa, pria yang akrab disapa JK itu enggan membeberkan apa yang menjadi pembahasan pertemuan dengan Koordinator Bidang Polhukam DPP Golkar Yorrys Raweyai.
"Biasalah itu," kata Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jumat (21/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Yorrys Raweyai menyampaikan, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla berpesan agar partai tersebut dapat menyikapi persoalan yang menghadang, dengan bijak dan tenang. Ini salah satunya terkait tersandungnya Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
Menurut dia, JK meminta Partai Golkar dapat bergegas merampungkan konsolidasi internal, terutama dari tingkat DPP. Kemudian kembali membaca aturan organisasi yang tercantum dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Namun, dia belum mau menyampaikan soal ada atau tidaknya arahan Jusuf Kalla agar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Itu (soal diminta mundur), cuma kan tidak bisa (disampaikan). Secara ini kan politik, bos, Anda tidak boleh mem-provoke saya untuk berbicara yang enggak-enggak," tutur Yorrys.
Saksikan video berikut ini: