Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi geram melihat peredaran narkoba di Indonesia yang sudah memasuki kategori darurat. Jokowi meminta aparat keamanan tidak ragu menindak tegas pengedar narkoba meskipun sampai menembak mati.
Beberapa waktu lalu, kepolisian baru saja menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 1 ton di Anyer, Banten. Narkoba ini diketahui berasal dari Taiwan.
Baca Juga
"Sudahlah tegaskan saja, terutama pengedar narkoba asing yang masuk, kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Advertisement
Jokowi menilai sudah tidak ada waktu lagi memberi ruang pada pengedar narkoba di Indonesia. Sudah banyak anak bangsa, khususnya pemuda, yang mati karena narkoba setiap hari.
Karena itu pula, saat ini Indonesia menyatakan darurat narkoba. Seluruh penegak hukum baik Polri, BNN, atau Bea Cukai bekerja keras memberantas narkoba.
"Jangan diberi ampun. Karena betul-betul berada di posisi darurat narkoba ini," pungkas Jokowi.
Saksikan video berikut ini: