Jokowi Peringatkan TNI soal Korupsi dan Alutsista

Perubahan zaman yang sangat cepat, kata Jokowi, akan memengaruhi kebutuhan teknologi persenjataan dan pola peperangan pada masa datang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jul 2017, 16:51 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 16:51 WIB
20161024-Jokowi-Rakor-dengan-Perwira-TNI-Polri-Jakarta-FF
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) mengikuti perkembangan zaman. Jokowi menekankan, tak mau lagi ada korupsi alutsista di TNI.

Menurut Jokowi, langkah pertama yang harus dilakukan saat ini adalah menyesuaikan rencana strategis kekuatan pokok minimum alutsista 2024, dengan kebutuhan geografis Indonesia yang khas.

Perubahan zaman yang sangat cepat, lanjut dia, juga akan memengaruhi kebutuhan teknologi persenjataan dan pola peperangan pada masa datang. Inilah yang harus diperhatikan.

"Hal lain yang ingin saya ingatkan adalah pemenuhan alutsista harus sejalan dengan penguatan Industri Pertahanan Nasional," ujar Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Rabu (26/7/2017).

Sudah banyak negara yang menawarkan kerja sama pembangunan alutsista bersama. Proses transfer teknologi tentu menjadi poin utama.

Dengan begitu, hak cipta alutsista baru bisa dimiliki Indonesia. Sampai akhirnya, pengalihan produksi alutsista ke Indonesia. Hal ini akan mengubah pola belanja alutsista menjadi investasi pertahanan.

Di sisi lain, penentuan alutsista harus memperhatikan usia senjata itu. Kemudahan perawatan selama 20 tahun penggunaan juga harus diperhitungkan dengan baik.

Seluruh proses ini, ujar Jokowi, akan lebih baik di jalan antarpemerintah atau G to G. Prinsip transparansi dan akuntabilitas harus menjadi hal yang utama.

"Tidak ada lagi toleransi terhadap praktik-praktik korupsi, praktek mark up. Saya peringatkan juga bahwa alutsista ini dibeli dari uang rakyat untuk bisa digunakan untuk TNI dalam melindungi rakyat, melindungi bangsa, melindungi negara dari segala bentuk ancaman yang ada," ujar Jokowi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya