Jokowi: Pendidikan Bela Negara Harus Diajarkan Sejak Dini

Menurut Jokowi, jiwa bela negara harus ditanamkan agar bisa menghalau ancaman kedualatan negara yang bentuknya terus berubah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jul 2017, 15:11 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 15:11 WIB
Jokowi Sambut Pangeran Khalid di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta nilai-nilai bela negara sudah ditanamkan kepada anak-anak. Jiwa bela negara harus ditanamkan agar bisa menghalau ancaman kedualatan negara yang bentuknya terus berubah.

"Anak-anak harus dimulai dididik, diajarkan bukan saja nilai-nilai etos kerja, nilai-nilai disiplin, nilai-nilai integritas, tapi juga nilai-nilai mencintai bangsanya, bangga dengan tanah airnya yang ber-Bineka Tunggal Ika," ujar Jokowi pada pembukaan Rapat Terbatas tentang Pemantapan Progran Bela Negara di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Ancaman negara saat ini, lanjut Presiden, tidak sebatas pada kedaulatan secara fisik. Lebih dari itu sudah menyasar pada ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam saat kondisi ini terus bergulir. Terlebih gerakannya sudah sangat sistematis. Termasuk gerakan dan ancaman yang terus merongrong Pancasila sebagai dasar negara.

"Bela Negara merupakan tugas dan tanggung jawab bersama sebagai anak bangsa. Tidak peduli apa latar belakang pendidikan, agama, dan suku. Semua punya hak dan kewajiban yang sama untuk membela negara," tegas Presiden.

Selain itu, Jokowi ingin nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan jiwa patriot dalam membela bangsa dan negara untuk menangkal segala ancaman yang ada.

"Oleh karena itu, dalam rapat terbatas sore hari ini kita akan membahas pemantapan Program Bela Negara yang bisa menghimpun energi kolektif bangsa untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang bersifat multidimensional," pungkas Presiden.


Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya