Sikapi Kasus Novel Baswedan, Jokowi Minta Pendapat Kapolri

Jokowi mengaku ingin mendengar masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Jul 2017, 16:08 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 16:08 WIB
100 Hari Kasus Penyerangan Novel Baswedan, KPK Gelar Doa Bersama
Sejumlah orang membawa poster ungkapan kepedulian saat mengikuti aksi peringatan 100 hari penyerangan Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/7). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan belum juga menemui titik terang. Banyak pihak yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan, agar kasus tersebut terselesaikan.

Menanggapi tuntutan tersebut, Jokowi tampak masih irit bicara. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan menanggapi besarnya desakan masyarakat agar dia mengambil sikap tegas.

"Nanti saja," kata Jokowi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).

Pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menjadi bagian dari permintaan dari koalisi masyarakat sipil. Sehingga kasus ini segera mendapat kejelasan.

Namun, Jokowi belum mau bertindak dalam waktu dekat. Dia ingin mendengar masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Saya minta masukan dulu ke Kapolri lah," kata Jokowi. 

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengaku, masih berharap banyak dengan aparat kepolisian untuk segera mengungkap penyerangan Novel Baswedan.

"Dari hasil koordinasi kita dengan kepolisian sampai hari ini, enggak tahu setelah ada pertemuan lain, kita masih memberi harapan besar mereka (polisi) akan mengungkap itu," ujar Basaria di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.

Dia mengatakan, keputusan KPK tidak segera mendorong pembentukan tim pencari fakta lantaran ada beberapa faktor yang harus dikoordinasikan antar-penegak hukum dan pemerintah.

"Supaya di dalam setiap tindakan kita jangan terlalu gegabah, semua bisa berjalan smooth, karena bagaimana pun tindak pidana ini ada di kewenangan kepolisian," kata Basaria.


Saksikan video Menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya