Dukungan Simpati Mengalir Deras untuk Istri Pria Dibakar Hidup-Hidup

Rumah Joya terus ramai didatangi warga yang bersimpati. Mulai bantuan ormas hingga aksi simpati warga di CFD.

oleh Ridho Insan Putra diperbarui 07 Agu 2017, 06:25 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 06:25 WIB

Liputan6.com, Bekasi Kediaman keluarga Muhammad Azahra alias Joya , korban aksi main hakim sendiri hingga tewas di Kampung Jati, Cikarang Kota, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus ramai didatangi warga yang bersimpati.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Senin (7/8/2017), tidak terkecuali sejumlah ormas yang satu per satu datang untuk memberikan dukungan kepada Zubaidah istri korban. Selain dukungan moril, ada pula ormas yang bersedia menanggung biaya persalinan anak kedua Zubaidah sekaligus biaya hidupnya kelak.

Di sela-sela beraktivitas di car free day Minggu pagi, ratusan warga Bekasi membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang lima meter. Mereka turut bersimpati terhadap keluarga korban aksi pengadilan jalanan yang menewaskan Muhammad Azhara alias Joya.

Warga mengecam tindakan tidak manusiawi itu dan meminta aparat kepolisian menghukum para pelaku. Tidak hanya simpati, inisiator aksi ini juga berhasil mengumpulkan sejumlah dana untuk diberikan kepada istri korban yang tengah hamil.

Joya dihakimi oleh massa yang menuduhnya telah mencuri amplifier di Musala Al Hidayah di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi. Tanpa diberikan kesempatan membela diri, massa yang saat itu tersulut emosi langsung memukuli korban dengan benda tumpul dan membakar korban hidup-hidup.

Istri korban sudah melaporkan kasus pembunuhan dan pembakaran suaminya ke polisi. Sejauh ini, polisi sudah memeriksa belasan saksi dan sudah menemukan titik terang mengenai pelaku pembakaran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya