Warga hingga Anggota DPR Banjiri Rumah Pria Dibakar Hidup-Hidup

Joya tewas dibakar hidup-hidup oleh warga setelah dituduh mencuri amplifier di Musala Al-Hidayah, Babelan, Bekasi.

oleh Fernando Purba diperbarui 06 Agu 2017, 17:22 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2017, 17:22 WIB
Rumah duka Joya tewas dibakar hidup-hidup oleh warga setelah dituduh mencuri amplifier di Musala Al-Hidayah, Babelan, Bekasi.
Rumah duka Joya yang tewas dibakar hidup-hidup oleh warga setelah dituduh mencuri amplifier di Musala Al-Hidayah, Babelan, Bekasi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Liputan6.com, Bekasi - Rumah duka M Alzahra alias Joya (30), di Kampung Kavling Jati, RT 04/05, Nomor 141, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, terlihat ramai didatangi warga. Mereka datang dari sejumlah daerah untuk menyampaikan rasa belasungkawa secara langsung kepada istri korban, Siti Jubaida (25).

Joya tewas dihakimi massa setelah dituduh mencuri amplifier di Musala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Ia dibakar hidup-hidup oleh warga yang terprovokasi.

Pantauan di lokasi, kelompok warga yang datang mulai dari paguyuban ojek online, hingga para pejabat dan beragam kelompok masyarakat lain. Mereka terlihat hilir mudik, walau hanya hanya untuk dapat bersalaman dengan keluarga yang telah ditinggalkan sepekan pasca tewasnya Joya.  

"Yang datang ada yang dari Riau, ada yang dari Surabaya. Mayoritas kelompok organisasi kemanusiaan gitu," kata mertua korban, Pandi.

Ia menambahkan, masyarakat yang hadir itu memberikan segala bantuan dan doanya. Hal ini ditujukan untuk sedikit meringankan duka yang tengah dialami Jubaida.

"Hanya satu keinginan keluarga, bahwa para pelaku dapat diproses. Dengan itu, dapat mengobati luka dari kepergian almarhum," harapnya.

Salah satu yang datang itu adalah anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. Kehadiran politikus PDI Perjuangan ini pun sempat membuat heboh warga sekitar. Tak sedikit dari kaum ibu yang berebutan untuk berswafoto dengan Rieke.

"Saya berharap agar musibah ini tidak terulang sendiri. Bahwa, aksi main hakim sendiri, apa pun motif dan yang melatarbelakanginya, tidak dibenarkan," jelasnya.

Ia berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkapkan siapa-siapa yang terlibat dalam penganiayaan dan pembakaran terhadap Joya, di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8) lalu.

"Saya kehabisan kata-kata melihat seorang istri yang memiliki anak usia 4 tahun dan di kandungan, namun harus kehilangan tulang punggung keluarga dengan tragis dan sangat tidak beradab. Saya minta agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas, sehingga tidak terulang di kemudian hari," ungkap politikus PDIP itu.


Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya