Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso memastikan pemusnahan narkoba jenis sabu seberat 1,4 ton dan ekstasi 1,2 juta butir tidak akan membahayakan warga sekitar.
Menurut dia, proses pembakaran barang haram tersebut juga sudah diawasi sejumlah ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Enggak ada. Itu jaminannya begitu. Bahwa asapnya itu clear. Ada tim peneliti juga di situ, dari Kementerian Lingkungan Hidup," kata Budi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Dalam pemusnahan narkoba yang dilakukan di Garbage Plant Bandara Soekarno-Hatta, kepolisian menggunakan alat yang disebut incenerator.
Sabu dan ekstasi itu dimasukkan ke dalam mesin incenerator, lalu dibakar. Hanya saja, asap dari hasil pembakaran tersebut berwarna hitam pekat, berbau menyengat, dan perih jika terkena mata.
Pria yang akrab disapa Buwas ini menilai bahwa hal tersebut lumrah. Sebab, di dalam incenerator, barang bukti narkoba itu disiram oleh solar sehingga menghasilkan asap yang menghitam.
"Asapnya hitam ya memang begitu. Itu tipe saringan atau mesinnya yang berbeda. Karena ini tadi banyak yang menggunakan solar," ucap dia.
Sebelumnya, 1,4 ton narkoba jenis sabu dan 1,2 juta butir pil ekstasi dimusnahkan oleh jajaran Bareskrim Polri, BNN, dan Bea Cukai.
Barang bukti sebanyak itu didapat dari hasil operasi pengungkapan narkoba yang dilakukan penyidik gabungan sejak Januari hingga Juli 2017.
"Ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak baik Polri, BNN, dan Bea Cukai, bahkan TNI juga gabung untuk mengungkap ini," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam sambutannya di lokasi, Selasa (15/8/2017).
Saksikan video menarik di bawah ini: