18 WNI Kembali dari Suriah Langsung Jalani Deradikalisasi

Sebanyak 18 WNI yang kabur dari kelompok ISIS di Rakka, Suriah, sudah kembali ke Indonesia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Agu 2017, 05:10 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 05:10 WIB
Ilustrasi wanita pengikut ISIS di Singapura. (AFP)
Ilustrasi wanita pengikut ISIS di Singapura. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 18 WNI yang kabur dari kelompok ISIS di Rakka, Suriah, sudah kembali ke Indonesia. Setibanya di Tanah Air, mereka harus menjalani program deradikalisasi di bawah naungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"WNI yang baru pulang, maka BNPT dan juga institusi terkait perlu melakukan proses deradikalisasi terhadap yang bersangkutan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.

Dia mengungkapkan, laporan intelejen yang diterima, 18 WNI ini pernah menjadi bagian dari ISIS. Oleh karena itu, perlu langkah deradikalisasi agar semangat dan ideologi yang selama ini mereka laksanakan tidak lagi dilakukan di Indonesia.

"Pemerintah telah memberikan ruang dan kesempatan kepada BNPT untuk melakukan deradikalisasi," imbuh Pramono.

Sebenarnya, informasi ini sudah diterima Presiden Joko Widodo ketika melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Turki beberapa waktu lalu. Sehingga pemerintah sudah tahu betul langkah yang akan dilakukan kepada 18 WNI yang baru kembali dari Suriah ini.

"Pemerintah dalam hal ini Presiden sudah tahu. Dan diserahkan kepada BNPT untuk melakukan deradikalisasi," pungkas Pramono.

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya