Astronom Prediksi Fenomena Langka di Ramadan 2025, Apa Itu?

Ramadan 2025 diprediksi akan menjadi momen istimewa dalam sejarah astronomi.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 24 Feb 2025, 07:15 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 07:15 WIB
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan 2025 diprediksi akan menjadi momen langka dalam sejarah penanggalan Islam dan matahari. Para astronom memperkirakan bahwa awal bulan Ramadan akan bertepatan dengan 1 Maret 2025 dalam kalender Gregorian. Fenomena astronomi ini hanya terjadi sekali setiap 33 tahun, menunjukkan keseimbangan luar biasa antara orbit bulan dan matahari.

Mengutip Munsif Daily, Senin (24/2/2025), menurut para ahli, Ramadhan 2025 kemungkinan besar akan dimulai pada 1 Maret, sehingga bulan suci umat Islam ini akan dimulai bersamaan dengan bulan Maret dalam kalender Masehi. Keselarasan ini mencerminkan keseimbangan astronomi yang jarang terjadi antara pergerakan bulan dan matahari.

Perbedaan Kalender Hijriah dan Masehi

Dunia menggunakan dua jenis kalender utama untuk menentukan tanggal:

  1. Kalender Masehi (Solar/Gregorian) – Berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari.
  2. Kalender Hijriah (Lunar) – Berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi.

Biasanya, kedua kalender ini tidak berjalan sejajar karena siklus bulan lebih pendek dibandingkan siklus matahari. Namun, setiap 33 tahun sekali, terjadi momen langka di mana awal bulan Ramadan dan awal bulan Maret jatuh pada hari yang sama.

 

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia
Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya