Liputan6.com, Jakarta - Bursa calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat (Jabar)Â mulai memanas. Kendati baru akan berlangsung pertengahan 2018 mendatang, sejumlah partai sudah mempersiapkan amunisi dan menyeleksi sejumlah tokoh yang dianggap layak menduduki kursi Jabar 1.Â
Hasil survei Poltracking Indonesia, Kamis, 8 Juni 2017 lalu, menyebut ada lima tokoh yang paling berpotensi maju di Pilkada Jabar. Hal tersebut diukur dari elektabilitas dan tingkat popularitas di kalangan publik.
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Lima tokoh terkuat tersebut, yaitu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mendapatkan perolehan suara 38,13 persen; menyusul, Deddy Mizwar 14,88 persen; Dedi Mulyadi 9,88 persen; Dede Yusuf 8,00 persen; dan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 5,63 persen.
Advertisement
Sebagai syarat untuk maju mencalonkan diri di Pilkada Jabar, nama-nama potensial tersebut butuh kendaraan partai politik sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ataupun jika ingin maju sebagai calon perseorangan alias independen, calon harus memenuhi syarat dukungan minimum.
Untuk calon yang diusung parpol, ada syarat 20 jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara parpol atau gabungan parpol. Jika kurang, harus berkoalisi.
Untuk wilayah Jabar, PDIP mempunyai 20 kursi di DPRD Jabar hasil Pemilu Legislatif 2014. Setelah PDIP, peraih kursi terbanyak, yaitu Partai Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, dan Gerindra 11 kursi.
Partai lainnya, yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi, dan Hanura 3 kursi.
Menebak Arah PDIP
Jika melihat jumlah kursi tersebut, hanya PDIP yang dapat mengusung calon sendiri tanpa bergabung dengan parpol lain. Sedangkan, partai lain harus berkoalisi untuk mengusung pasangan calon.Â
PDIP, sebagai partai dengan kursi terbanyak, hingga kini belum menentukan dukungannya. Namun, partai berlambang banteng moncong putih itu memastikan tidak mengusung Ridwan Kamil.
Kendati belum menentukan dukungan, PDIP telah sepakat berkoalisi dengan Partai Golkar. Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya bersama PDI Perjuangan terus menjalin komunikasi untuk menentukan komposisi cagub dan cawagub yang akan diusung.Â
"Kita memang rencanakan untuk membangun koalisi bersama. Walaupun, semua keputusan nanti akan tertulis di DPP (Golkar). Tapi, keduanya saling terbuka," kata Dedi ketika dihubungi Liputan6.com, Senin 7 Agustus 2017.
Golkar sendiri telah memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi sebagai calon yang diusung di Jabar. PDIP pun tampak memberi sinyal setuju mengusung Dedi.
"Kan jelas dari Golkar, saya. (Soal wakil) Itu ada proses. Tapi kan ada Ibu Puti Guntur Soekarno, Sekda Jabar (Iwa Karniwa)," kata Dedi.
Â
Ancaman PKS dan Gerindra
Sementara, PKS yang mempunyai 12 kursi di DPRD sepakat berkoalisi dengan Gerindra yang mempunyai 11 kursi. Dua partai oposisi itu sejauh ini sepakat untuk mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Saikhu.
Sedangkan Ridwan Kamil, sejauh ini baru mengantongi dukungan dari Partai Nasdem yang hanya mengantongi lima kursi di DPRD. Untuk mendapatkan tiket di Pilkada Jabar, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, harus berjuang mencari tambahan dukungan partai yang mempunyai 15 kursi di DPRD Jabar.
Sejauh ini sejumlah partai seperti Partai Demokrat (12 kursi), PPP (6 kursi), PAN (4 kursi), PKB (7 kursi), dan Hanura (3 kursi) belum menentukan dukungan.
Emil sendiri mengaku, saat ini terus berkomunikasi dengan sejumlah partai politik selain Nasdem untuk mendapatkan dukungan di Pilkada Jabar.
"Dalam minggu-minggu ini masih komunikasi intensif tentang pemilihan gubernur. Mudah-mudahan ada finalisasi dari partai-partai agar pencalonan ini bisa memenuhi syarat," kata Emil saat berkunjung ke redaksi Liputan 6 SCTV, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
"Syaratnya 20 kursi, saya baru ada lima kursi. Mudah-mudahan partai lain ada PPP, Demokrat, PKB sedang (komunikasi) intensif," Emil menandaskan.
Advertisement