Liputan6.com, Jawa Barat - Mak Cacih harus memiringkan tubuhnya saat memasuki pintu rumah yang miring. Rumah ini ditinggali Mak Cacih bersama suami dan seorang putranya.
Rumah di Situawi, Kecamatan Gunung Puyuh, peninggalan mertua Mak Cacih ini hanya memiliki bilik kayu beralaskan tanah. Ukurannya pun sangat sempit. Dapur, dua kamar tidur, dan ruang tamu kondisinya memprihatinkan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa (5/9/2017), puluhan tahun ditinggali, rumah ini belum pernah diperbaiki. Jika tidak ditopang bambu, rumah yang tidak memiliki pondasi ini bisa-bisa sudah ambruk.
Advertisement
Lahan tempat gubuk Mak Cacih berdiri disewa seharga Rp 500 ribu per tahun. Lurah Karang Tengah yang sudah beberapa kali datang sebenarnya ingin membantu, namun kesulitan karena tanahnya bukan milik Mak Cacih.
Sementara suami Mak Cacih yang hanya kondektur bus tembak, penghasilannya pas-pasan, tidak cukup untuk memperbaiki gubuk.