PAN Koalisi dengan PDIP Jika Djarot Maju Pilkada Jatim?

Yandri menilai pencalonan Djarot dapat meningkatkan kontestasi Pilkada Jatim 2018.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Okt 2017, 13:43 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 13:43 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PAN membuka peluang berkoalisi dengan PDIP, jika mengusung Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada Jawa Timur 2018.

"Kalau PDIP usung Djarot, itu sesuatu yang tentatif, dan Djarot kan sudah punya pengalaman di Jakarta. Saya kira bagus juga kalau Djarot didorong oleh PDIP," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Yandri menilai pencalonan Djarot dapat meningkatkan kontestasi Pilkada Jatim 2018. Karena sudah ada dua orang yang siap maju, yaitu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.

"Positif menurut saya untuk martabat demokrasi, kemudian alternatif warga Jatim. Itu bagus kalau PDIP mengajukan alternatif di antara dua kutub yang hari ini cukup kuat, antara Gus Ipul dan Khofifah," ucap dia.

Namun, kata Yandri, konstelasi politik pada Pilkada Jatim akan lebih lagi jika ada tiga pasangan yang berkompetisi. Sehingga tidak berhadap-hadapan dua pasang calon.

"Pasangan yang ketiga mungkin di Jatim akan lebih adem, jadi persaingannya lumayan bagus, tidak dihadap-hadapkan dengan dua kubu," ujar Ketua DPP PAN itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

PAN Koalisi PDIP?

Terkait kemungkinan PAN akan berkoalisi dengan PDIP jika mengusung Djarot, Yandri menyebutkan bisa saja hal itu terjadi.

"Ya selama proses berlangsung, kemungkinan-kemungkinan masih tetap bisa terjadi, misalkan Djarot maju atau Risma maju. Atau Anas digadang-gadang menjadi wagubnya, Gus Ipul jadi gubernurnya," dia mencontohkan.

Namun, Yandri mengatakan, mendukung belum tentu mengusung. Sebab, dalam dunia politik, kemungkinan-kemungkinan terbuka lebar.

"Dukung Djarot apa enggak itu urusan lain. Mendukung kan belum tentu mengusung, mendoakan bukan berarti memilih," Yandri menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya