Adhisty Zara Syuting Film Berebut Jenazah di Jepang Disambut Suhu 2 Derajat Celsius, Sangu Sambal Instan

Merayakan Valentine 2025, Adhisty Zara membintangi film Berebut Jenazah karya sutradara Danial Rifki. Dalam film ini, ia adu akting dengan Junior Roberts.

oleh Wayan Diananto diperbarui 12 Feb 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 19:30 WIB
Adhisty Zara
Merayakan Valentine 2025, Adhisty Zara membintangi film Berebut Jenazah karya sutradara Danial Rifki. Dalam film ini, ia adu akting dengan Junior Roberts. (Foto: Wayan Diananto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Merayakan Valentine 2025, Adhisty Zara membintangi film Berebut Jenazah karya sutradara Danial Rifki. Dalam film yang dirilis pada 14 Februari 2025 di KlikFilm ini, ia adu akting dengan Junior Roberts.

Berebut Jenazah syuting di Jepang, tepatnya di Fukushima sekitar dua minggu. Bagi Adhisty Zara, syuting di Negeri Matahari Terbit meninggalkan sejumlah kesan mendalam hingga kini.

“(Syutingnya) bukan di kota yang biasa. Kami syuting di Fukushima, sangat jauh. Dari Tokyo itu sekitar 7 jam naik mobil. Prosesnya bikin kami sayang banget sama film ini,” Adhisty Zara berbagi cerita.

Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Selasa (11/2/2025), mantan member JKT48 itu mengenang kali pertama mendarat di Jepang lalu syuting di Fukushima. Adhisty Zara dan Junior Roberts disambut suhu 2 derajat Celsius.

 

Udara Yang Sangat Dingin

Adhisty Zara
Merayakan Valentine 2025, Adhisty Zara membintangi film Berebut Jenazah karya sutradara Danial Rifki. Dalam film ini, ia adu akting dengan Junior Roberts. (Foto: Wayan Diananto)... Selengkapnya

“Dengan udara yang sangat dingin, itu tantangan tersendiri. Di sana, suhunya 1 atau 2 derajat Celsius. Anginnya sih, terasa banget,” kata Adhisty Zara. “Kalau malam bisa minus suhunya,” Junior Roberts menambahkan.

Karena lokasi syuting di pedesaan dan kuil yang terletak di dataran tinggi, sejumlah fasilitas di ruang tunggu masih tradisional. Salah satunya, penghangat ruangan yang masih berupa tungku dan kayu yang dibakar.

Sinus dan Cuaca Dingin di Jepang

Poster film Berebut Jenazah. (Foto: Dok. KlikFilm)
Poster film Berebut Jenazah. (Foto: Dok. KlikFilm)... Selengkapnya

Adhisty Zara bahkan menggunakan teko berukuran besar berisi air untuk menghangatkan badan. Justru inilah yang membuat aktris film Dua Garis Biru makin terkesan. Adhisty Zara mengaku belajar budaya dan kehidupan warga setempat.

“Untuk aku yang punya sinus lumayan menantang. Cuma teratasi karena dibikin hangat terus, ruang tunggunya enak. Lokasinya masih tradisional, kami menghangatkan badan pakai teko besar. Pakai api dalam tungku. Tapi, kami senang karena sekalian belajar budaya,” akunya.

 

Kangen Sambal di Jepang

Tantangan lain, kendala bahasa. Ada satu adegan yang menuntut para pemain berbahasa Indonesia dicampur Jepang. Yang juga tak kalah menantang, soal makanan. Adhisty Zara bahkan sampai sangu sambal instan dari Indonesia.

“Kangen sambal selama di sana,” Junior Roberts mencetus. “Kirain bakal enjoy dengan sushi dan lain-lain. Tapi, aku bawa sambal instan. Ha ha ha!” Adhisty Zara menimpali. Di tangan KlikFilm dan Falcon Pictures, keduanya optimistis hasil akhir Berburu Jenazah akan bagus.

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya