Kronologi Penemuan 1 Keluarga Tewas Keracunan Gas Genset di Bogor

Kecurigaan muncul setelah Eni melihat banyak lalat dan bau tidak sedap, yang bersumber dari dalam kontrakan korban.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Okt 2017, 06:32 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 06:32 WIB
Keracunan Gas Genset di Bogor
Ilustrasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Bogor Satu keluarga ditemukan tewas di Perum Grand Kahuripan Cluster Bromo V Blok BD 07, RT 02 RW 08, Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Selasa kemarin. Mereka diduga tewas akibat keracunan gas genset.

Korban adalah pasangan Sariun dan Rika Liswati, serta anaknya Rabil yang masih berusia empat tahun. Ketiganya pertama kali ditemukan Eni, yang hendak bertamu korban di rumahnya sekitar pukul 16.15 WIB.

Saat itu, Eni melihat pintu dan jendela rumah kontrakan korban terkunci. Eni pun mengetuk pintu, namun tak seorang pun penghuni keluar.

Kecurigaan muncul setelah Eni melihat banyak lalat dan bau tidak sedap, yang bersumber dari dalam kontrakan korban. Eni lantas memberitahukan kepada Neni, pemilik kontrakan.

"Karena takut sesuatu menimpa korban, apalagi sudah dua hari mereka tidak terlihat, Neni langsung lalu lapor polisi," kata Kapolsek Klapanunggal AKP Adhimas, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 Oktober 2017. 

Tiba di lokasi, polisi langsung mendobrak pintu kontrakan korban. Polisi dan pemilik kontrakan serta ketua RT setempat terperanjat. Mereka melihat tiga korban sudah terbujur kaku.

"Anak dan ibunya berada di kasur. Suaminya di lantai tak jauh dari anak dan istrinya," ungkap Adhimas.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan mesin genset di ruang tamu dalam keadaan mati dan tidak ada bahan bakar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Pemadaman Listrik

Polisi menduga satu keluarga tewas akibat menghirup gas dari genset. Sebab, tidak ditemukan barang berharga yang hilang dan di tubuh korban pun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Sedang kami dalami, tapi kemungkinan besar korban meninggal akibat keracunan asap dari genset," terang Adhimas.

Berdasarkan keterangan saksi, Yani, Desa Klapanunggal tengah mengalami padam listrik pada 1 September sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk membantu penerangan, Sariun menyalakan genset di ruang tamu.

"Yani juga mendengar korban malam itu menyalakan genset," tandas Adhimas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya